Aptrindo Soroti Aksi Protes Sopir Truk Terkait Penindakan ODOL, Minta Pemerintah Lebih Bijak

JurnalPatroliNews – Jakarta – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) akhirnya angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah sopir truk di berbagai wilayah. Aksi ini disebut dipicu oleh keresahan terhadap langkah tegas Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dalam menindak truk Over Dimension and Over Load (ODOL).

Wakil Sekjen Aptrindo, Agus Pratiknyo, menjelaskan bahwa para sopir merasa kecewa karena penanganan ODOL diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, tanpa ada pendampingan atau solusi yang memadai dari pemerintah.

“Para sopir merasa seolah dibiarkan menghadapi masalah ini sendirian. Mereka khawatir karena kondisi ekonomi belum stabil, sementara tindakan hukum mulai digencarkan,” ujar Agus saat diwawancarai CNBC Indonesia pada Kamis (19/6/2025).

Ia menambahkan bahwa mayoritas peserta aksi merupakan sopir independen, bukan karyawan tetap perusahaan angkutan. Mereka terdampak langsung karena harus menanggung konsekuensi dari pembatasan ODOL dalam keseharian mereka.

“Yang turun ke jalan adalah para sopir yang bekerja secara mandiri, sistem setoran, dan sangat bergantung pada kendaraan yang digunakan. Jika penertiban dilakukan secara kaku, dampaknya bisa langsung ke perut mereka,” tegas Agus.

Aptrindo sendiri mengkritik pelaksanaan kebijakan Zero ODOL yang dinilai tergesa-gesa. Menurut Agus, masih banyak persoalan teknis yang belum dibereskan oleh pemerintah, sehingga penindakan yang dilakukan sekarang justru menimbulkan keresahan.

“Penertiban ini belum pada waktunya. Banyak hal belum dibereskan, tapi sudah dilakukan penindakan besar-besaran. Wajar jika sopir bereaksi,” ujarnya.

Sebagai solusi, Agus menyarankan agar penegakan hukum atas pelanggaran ODOL tidak sepenuhnya dibebankan kepada Korlantas. Ia meminta pemerintah untuk lebih adil dan mempertimbangkan kondisi di lapangan.

“Kami berharap pendekatannya tidak sekadar hukum, tapi juga humanis. Jangan sepenuhnya diserahkan ke polisi. Perlu ada kebijakan transisi dan solusi yang adil bagi para pelaku usaha logistik kecil,” katanya.

Diketahui, demonstrasi para sopir truk sempat memanas di sejumlah titik, terutama di kawasan Surabaya, Jawa Timur. Kebijakan Zero ODOL yang ditargetkan berlaku penuh tahun ini dinilai memberatkan banyak sopir yang belum siap secara infrastruktur maupun ekonomi.

Komentar