JurnalPatroliNews – Jakarta –Kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Toilet sekolah di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi atau dikenal dengan “WC Sultan” masih dalam tahap penyelidikan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto saat disinggung perkembangan penyelidikan perkara “WC Sultan” di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Sekarang tahapannya adalah kegiatan yang dilakukan sifatnya investigasi,” ujar Budiyanto kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (4/11).
Dari penyelidikan ini kata Budiyanto, KPK sudah melakukan pemanggilan dan klarifikasi terhadap beberapa pihak.
“Sudah ada beberapa mungkin tugasnya sudah melakukan kegiatan pengumpulan data, informasi termasuk juga dokumen,” kata Budiyanto.
Akan tetapi, Budiyanto mengaku tidak bisa menyampaikan secara detail dan rinci lantaran masih dalam tahap penyelidikan.
“Tentu akan tiba waktunya nanti apakah kemudian prosesnya memenuhi kecukupan alat buktinya atau tidak, tentu waktunya nanti Pak Ali Fikri akan menyampaikan,” pungkas Budiyanto.
Sebelumnya pada Rabu (27/10), Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri membenarkan bahwa KPK sudah melakukan penyelidikan dugaan korupsi proyek Toilet atau “WC Sultan” sekolah di Kabupaten Bekasi yang menghabiskan anggaran kurang lebih sebesar Rp 98 miliar.
“Informasi yang kami terima benar (penyelidikan) demikian,” ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu sore (27/10).
KPK pada akhir 2020 kemarin, telah menyatakan dan berkoordinasi dengan Inspektorat Daerah yang bertugas sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Pengadaan proyek toilet yang dilakukan Pemkab Bekasi sempat menjadi pembahasan di media sosial karena dianggap tidak wajar atas nilai anggaran proyek toilet tersebut.
Bahkan belakangan ini, toilet atau WC yang telah terbangun tersebut dalam kondisi rusak.
Dimana, Pemkab Bekasi menganggarkan satu proyek “WC Sultan” sebesar Rp 198.550.000 dan sebanyak 488 proyek toilet yang dibangun untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bekasi.
Komentar