JurnalPatroliNews – Jakarta – Kebakaran yang terjadi di Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI diduga berawal dari lantai 6, yang digunakan oleh Komnas Perempuan dan sedang mengalami renovasi.
Kolonel Gugun S. Rachman, Pranata Humas Ahli Madya Bakamla, mengonfirmasi bahwa sesaat sebelum kebakaran, terdengar ledakan kecil di lokasi tersebut.
“Seperti ada ledakan suara, seperti ada ledakan kecil, ada yang meledak, tetapi Bakamla sendiri tidak memiliki amunisi berat,” kata Gugun di lokasi, Minggu (29/9).
Walaupun terdengar ledakan, Gugun menegaskan bahwa Bakamla hanya memiliki senjata terbatas untuk keperluan operasi responsif, dan semua senjata tersebut disimpan dengan aman di gudang yang dijaga ketat.
“Ada juga disini kita memiliki senjata tapi itu senjata untuk spesial responsif. Itu pun hanya beberapa tidak banyak dan itu ada di penjagaan depan yaitu di gudang senjata yang selalu dijaga setiap harinya,” tambahnya.
Bakamla menggunakan lantai 1, 2, 4, dan 5 gedung tersebut, sementara lantai 3 dihuni oleh Yayasan Bung Karno. Hingga saat ini, sumber api dan penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.
“Bakamla menginventarisir yaitu pertama kita pengamanan personel, kedua pengamanan dokumen, ketiga pengamanan material. Alhamdulillah ketika api dari titik api masih kecil atau dari awal titik awal itu ada, kita yang jaga langsung bergerak,” ujar Gugun.
Seluruh petugas jaga yang berada di lokasi kejadian telah dimintai keterangan oleh Polres Jakarta Pusat guna membantu proses investigasi lebih lanjut. Investigasi terkait sumber api dan penyebab kebakaran masih terus berlangsung.
Komentar