JurnalPatroliNews – Jakarta – Serangan mematikan Israel di wilayah Beirut, Lebanon baru-baru ini diduga melibatkan senjata buatan Amerika Serikat yakni bom penghancur bunker.
Hal ini diungkap oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan Reuters pada Minggu (29/9).
Araqchi menuduh Israel memanfaatkan bom bunker seberat 5.000 pon yang diperoleh dari AS untuk menghantam markas Hizbullah di Lebanon pada Jumat (27/9). “Pagi ini, rezim Zionis menggunakan beberapa bom penghancur bunker buatan Amerika untuk menyerang daerah permukiman di Beirut,” ungkapnya.
Serangan udara tersebut diklaim oleh militer Israel sebagai keberhasilan, dengan tewasnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam operasi yang dilancarkan di pinggiran selatan Beirut, kawasan yang dikenal sebagai benteng Hizbullah, Dahiyeh.
“Hassan Nasrallah tidak akan lagi mengancam dunia,” ujar pernyataan resmi Israel. Selain Nasrallah, komandan Front Selatan Hizbullah, Ali Karaki, dan beberapa komandan lainnya juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Menurut pihak Israel, markas Hizbullah yang menjadi target serangan tersebut terletak di bawah bangunan tempat tinggal di Dahiyeh. Serangan dilancarkan saat sejumlah petinggi Hizbullah tengah berada di lokasi untuk mengoordinasikan operasi teroris yang menargetkan warga Israel.
Hizbullah secara resmi mengonfirmasi kematian Nasrallah melalui pernyataan pada Sabtu (28/9). “Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, telah gugur,” bunyi pernyataan tersebut.
Kematian Nasrallah menjadi pukulan besar bagi Hizbullah, yang sudah lama berada di bawah tekanan serangan Israel yang semakin intensif.
Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan teror yang disetujui oleh Amerika Serikat. “AS tidak bisa menghindar dari keterlibatan dalam aksi teror ini bersama Zionis,” ujarnya seperti dilaporkan oleh Al Mayadeen pada Minggu (29/9).
Dalam pernyataannya, Pezeshkian juga menyampaikan belasungkawa dan menyebut Nasrallah sebagai pahlawan umat Islam yang akhirnya mencapai syahid yang selama ini diidamkannya.
Komentar