JurnalPatroliNews – St. Petersburg, Rusia — Di tengah rangkaian agenda kenegaraan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Rusia, sebuah karya intelektual miliknya berjudul Kepemimpinan Militer resmi diterbitkan dalam bahasa Rusia. Peluncuran ini berlangsung menjelang pertemuan bilateralnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 19 Juni 2025.
Penerbitan buku tersebut dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di Saint Petersburg, sebuah lembaga ilmiah prestisius yang turut memainkan peran strategis dalam jembatan pertukaran pengetahuan dan diplomasi pertahanan antarnegara.
Vladimir Sautov, Wakil Direktur Sains Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya terhadap Prabowo sebagai penulis. Ia menilai buku tersebut sebagai karya yang bukan hanya bernilai literasi tinggi, namun juga menyimpan kedalaman pemikiran militer.
“Pak Prabowo bukan sekadar penulis, ia menunjukkan kekuatan ekspresi yang mendalam lewat tulisan-tulisannya. Buku ini mencerminkan pandangan militer yang tajam dan matang,” ujar Sautov.
Ia menambahkan, penerbitan buku ini tidak sekadar sebagai simbol kehormatan diplomatik, namun juga bagian dari kolaborasi strategis dalam penguatan relasi antarinstitusi antara Rusia dan Indonesia, khususnya di sektor pertahanan dan kepemimpinan strategis.
Proses penerjemahan buku tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki pemahaman kuat terhadap konteks Indonesia, termasuk seorang diplomat Rusia yang menguasai bahasa Indonesia. Proyek ini juga turut melibatkan tim editor berpengalaman untuk menjamin kualitas naskah dalam penyampaian kepada pembaca Rusia.
Sebelum resmi diterbitkan, isi buku telah ditinjau oleh Staf Umum Militer Federasi Rusia. Hal ini dilakukan agar substansi buku yang ditulis Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan dapat dikaji secara lebih mendalam oleh kalangan militer dan akademisi Rusia.
“Ini bukan hanya memoar, tetapi refleksi atas pengalaman strategis beliau yang kini dapat diakses dalam bahasa Rusia,” tutur Sautov.
Beberapa tokoh penting yang berperan dalam proyek ini antara lain Alexander Anatolievich Ivanov, mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, serta Vladimir Morozov, diplomat senior yang lama bertugas di Indonesia dan dikenal luas karena kefasihannya berbahasa Indonesia.
“Kami menjadwalkan peluncuran ini dengan cermat agar bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo. Ini adalah bukti bahwa kerja intelektual pun bisa menjadi instrumen diplomasi yang sangat kuat,” pungkas Sautov.
Peluncuran buku ini menambah dimensi baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Rusia, memperkuat kerja sama tidak hanya di bidang politik dan ekonomi, tapi juga pemikiran strategis dan pertahanan.
Komentar