Daftar Estimasi Harga Vaksin Corona di Indonesia

JurnalPatroliNews – Jakarta, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menetapkan 6 jenis vaksin corona yang akan didistribusikan di Indonesia. Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, termasuk China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm).

Kemudian, vaksin corona buatan Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.

Ketetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/ 9860/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Namun, 6 vaksin tersebut baru bisa digunakan ketika mendapatkan izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Semua vaksin itu juga memiliki harga yang berbeda-beda.

Berikut rincian harga 6 vaksin corona yang dapat digunakan di Indonesia dilansir dari berbagai sumber:

  • Vaksin Bio Farma

Walaupun belum ditetapkan, Bio Farma sempat menyampaikan harga vaksin corona sekitar US$5 hingga US$10 per dolar AS atau setara Rp70.660 hingga Rp141.320 per dosisnya (dengan asumsi kurs Rp14.132 per dolar AS).

Namun, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan harga vaksin corona sekitar Rp200 ribu. “Kisaran harganya Rp200 ribu,” ujar Honesti dalam keterangan resmi, Selasa (13/10).

Baru-baru ini, Honesti menjelaskan jika perseroan hanya mengusulkan harga pokok produksi (HPP) vaksin kepada Kementerian Kesehatan. Nantinya, Kementerian Kesehatan yang akan menetapkan harganya.

  • Vaksin AstraZeneca

Harga vaksin AstraZeneca diklaim sebesar US$3 hingga US$4 atau setara Rp56.528 hingga Rp70.660 per dosisnya. Artinya, harganya lebih murah dibandingkan dengan vaksin produksi Bio Farma.

Produsen obat asal Inggris tersebut menyatakan vaksin AstraZeneca memiliki tingkat efektivitas 90 persen. Indonesia telah memesan vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, Inggris tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan akan membayar uang muka untuk pengadaan vaksin AstraZeneca sebesar US$250 juta atau setara Rp3,67 triliun pada akhir Oktober lalu.

Uang muka tersebut setara dengan 50 persen dari total harga yang harus dibayar pemerintah untuk pengadaan 100 juta vaksin corona.

“Kami akan mengadakan vaksin dari AstraZeneca, kontraknya 100 juta vaksin dan pemerintah akan membayar down payment 50 persen di akhir bulan ini kira-kira biaya yang dikeluarkan itu US$250 juta,” imbuhnya dalam webinar yang digelar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, Minggu (11/10).

  • Vaksin Sinopharm

Vaksin asal China ini dibanderol seharga 1.000 yuan China setara Rp2,15 juta (mengacu kurs Rp2.159 per yuan China) untuk 2 kali suntikan. Harga vaksin Sinopharm ini terbilang paling mahal dibandingkan vaksin covid-19 lainnya.

Saat ini, vaksin Sinopharm dalam proses uji klinis tahap III di Uni Emirat Arab.

  • Vaksin Moderna

Vaksin Moderna termasuk salah satu vaksin yang pengembangannya cukup signifikan. Perusahaan vaksin asal AS tersebut mengklaim memiliki tingkat efektivitas 94,5 persen.

Moderna mengatakan mematok harga vaksin mereka sebesar US$32 sampai US$37 per dosis setara Rp452.224 hinga Rp522.884 per dosis. Namun, vaksin Moderna harus disimpan pada suhu minus 20 derajat celcius, lantaran dibuat dengan teknologi RNA.

  • Vaksin Pfizer Inc and BioNtech

Pfizer, bekerja sama dengan BioNTech, adalah perusahaan AS yang pertama mengklaim efektivitas vaksinnya lebih dari 90 persen. Serupa dengan Moderna, vaksin ini menggunakan teknologi RNA sehingga harus disimpan pada suhu minus 70-80 derajat celcius.

Harga vaksin Pfizer ini dibanderol sebesar US$20 per dosisi atau Rp282.640 per dosisnya.

  • Vaksin Sinovac

Vaksin asal perusahaan farmasi China ini merupakan vaksin covid-19 yang pertama kali mendarat di Indonesia. Pada tahap pertama, pemerintah mendatangkan 1,2 juta dosis. Disusul rencana kedatangan tahap kedua sebesar 1,8 juta dosis.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang harga vaksin Sinovac akan dibanderol sebesar US$10 sampai US$20 atau sekitar Rp141.320 sampai Rp282.640 per dosis.

“Harga vaksin sinovac antara US$10-US$20,” ujar Airlangga dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom yang ditayangkan langsung CNBC Indonesia, Selasa (15/9).

Vaksin buatan Sinovac ini telah melewati uji klinis tahap III di Brasil. Perusahaan juga bekerja sama dengan Bio Farma melakukan uji klinis tahap III di Indonesia.

(cnn)

Komentar