JurnalPatroliNews – Jakarta – Tidak sedikit warga Indonesia yang bermimpi menjelajah dunia, namun sering kali harus terbentur masalah visa. Paspor RI memang hanya membuka akses bebas visa ke 76 negara, sehingga masih banyak negara lain yang membutuhkan proses panjang dan rumit untuk bisa dikunjungi.
Beberapa negara bahkan dikenal sangat ketat dalam kebijakan visanya, baik karena alasan politik, keamanan, maupun sistem pemerintahan yang tertutup. Mengutip laporan dari Visa Guide per Rabu (3/6/2025), berikut delapan negara dengan prosedur visa tersulit di dunia:
1. Rusia
Mengajukan visa ke Rusia bukan urusan sederhana. Pelamar diwajibkan mencantumkan rekam jejak perjalanan internasional selama 10 tahun terakhir, termasuk tanggal dan durasi setiap kunjungan. Untuk pelancong aktif, bagian ini bisa jadi sangat rumit. Namun jika seluruh data sesuai dan lengkap, visa tetap bisa dikantongi.
2. Kuba
Terutama bagi warga Amerika Serikat, Kuba menjadi destinasi yang nyaris tertutup. Mereka tidak diizinkan masuk hanya untuk liburan, dan harus masuk dalam 11 kategori perjalanan khusus yang diizinkan pemerintah AS. Bahkan kartu turis yang diberikan berwarna pink, berbeda dengan green card turis untuk negara lain.
3. Turkmenistan
Negara Asia Tengah ini sangat jarang disambangi wisatawan karena regulasi visanya yang luar biasa ketat. Semua pengunjung harus mengurus visa lengkap dengan Letter of Invitation (LOI) dari pihak berwenang Turkmenistan. Proses ini bisa makan waktu hingga hampir tiga minggu. Tanpa LOI, visa mustahil didapat.
4. Chad
Visa ke Chad sangat terbatas: hanya 14 negara yang bisa masuk tanpa izin. Sisanya wajib mengajukan visa dengan melampirkan surat undangan, biasanya dari hotel di ibu kota N’Djamena. Parahnya lagi, hotel harus dibayar penuh di awal, dan uang tidak kembali jika visa ditolak. Selain itu, lokasi kantor visa negara ini pun sulit ditemukan—bahkan warga Inggris harus memprosesnya di Paris!
5. Bhutan
Kerajaan kecil di Himalaya ini tidak membuka akses visa bebas untuk individu asing. Kecuali warga India, Bangladesh, dan Maladewa, semua turis wajib ikut paket perjalanan resmi dari agen tur Bhutan. Selain biaya visa, setiap pelancong juga harus membayar Sustainable Development Fee sebesar USD 65 per hari.
6. Sahara Barat
Wilayah yang hingga kini masih disengketakan ini sulit dikunjungi karena ketidakpastian politik. Bahkan sebelum konflik memanas, visa untuk Sahara Barat sudah tergolong rumit. Hanya pemegang paspor diplomatik dari beberapa negara tertentu seperti Indonesia, India, Iran, Turki, dan China yang mendapatkan pengecualian.
7. Somalia
Meski Indonesia termasuk negara yang bebas visa ke Somalia, kenyataannya negara ini sangat berbahaya untuk dikunjungi. Somalia masuk dalam 10 besar negara paling berisiko menurut Global Peace Index. Banyak kedutaan asing pun memilih menolak pengajuan visa wisata karena alasan keamanan. Bila tetap masuk, wisatawan disarankan menyewa pengawal pribadi.
8. Korea Utara
Negara tertutup ini menjadi yang paling sulit dijangkau oleh wisatawan. Hanya agen tur resmi yang disetujui pemerintah Korea Utara yang bisa mengatur kunjungan. Warga negara seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat bahkan tidak bisa mendapatkan visa sama sekali. Turis yang diizinkan masuk pun wajib mengikuti itinerary yang sangat ketat, dilarang berbicara bebas dengan warga lokal, dan tidak boleh keluar hotel tanpa pendamping.
Visa adalah salah satu hal paling krusial dalam perjalanan lintas negara. Maka, bagi warga Indonesia yang ingin melancong ke destinasi-destinasi “tertutup” di atas, persiapan ekstra termasuk dokumen, biaya, dan pengetahuan hukum adalah hal mutlak.
Komentar