JurnalPatroliNews – Jakarta – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengangkat kembali simbol budaya Nyi Roro Kidul sebagai bagian dari identitas maritim bangsa Indonesia. Dalam sambutannya pada acara penandatanganan nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Rabu (25/6/2026), Dedi menegaskan bahwa sosok mistis Ratu Pantai Selatan bukan hanya legenda, tetapi representasi branding laut warisan leluhur.
“Branding laut Indonesia sejatinya sudah dilakukan oleh para leluhur melalui simbol Nyi Roro Kidul. Ia melambangkan kecantikan, kelembutan, kesakralan, dan keindahan laut kita,” ujar Dedi.
Meski disampaikan dengan gaya khasnya yang diselingi humor, Dedi menyayangkan pergeseran makna sosok tersebut di ruang publik modern, khususnya di media hiburan. “Masalahnya, justru yang populer di film malah Nyi Blorong yang diperankan Suzanna. Ini yang bikin maknanya jadi melenceng,” ucapnya sembari tertawa.
Dalam konteks pembangunan, Dedi menyambut baik dukungan pemerintah pusat, khususnya dari Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, terhadap wilayah pesisir di Jawa Barat. Ia menyebut kebijakan pemerintah telah membuka ruang besar bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan pantai utara dan selatan provinsinya.
“Kami bersyukur bisa mendapatkan anggaran lebih dari Rp2 triliun untuk membangun pesisir Jabar. Dana sebesar itu tentu sulit kami kumpulkan sendiri dari pajak daerah,” katanya. Ia pun menyelipkan guyonan dengan menyebut Menteri Trenggono sebagai sosok yang “mendapat wahyu” karena kebijakan teknisnya sangat membantu kemakmuran rakyat.
Dedi menekankan pentingnya menata kawasan pantai Pelabuhan Ratu agar tidak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga destinasi ekowisata yang tertib dan ramah lingkungan. Ia menggambarkan visinya tentang pantai-pantai yang rindang dengan nyiur melambai, sungai bersih tanpa sedimentasi, dan hutan mangrove yang lestari.
“Kalau ini bisa diwujudkan, maka cita-cita menjadikan Jawa Barat istimewa dan Indonesia maju bukan lagi sekadar mimpi,” tutupnya.
Komentar