Ditolak 33 Kodap, Benny Wenda Ceroboh dan Mempermalukan Dirinya Sendiri

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Sebanyak 33 Kodap yang diawaki Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menolak Benny Wenda atas pembentukan pemerintahan sementara.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom melalui siaran pers terbuka pada 15 Desember 2020.

“Dari ke 33 Kodap se-Papua ini, TPNPB-OPM menolak dengan tegas klaim Benny Wenda atas pembentukan pemerinthaan sementara dan deklarasi sepihak. Ini saya teruskan dari pernyataan 33 Panglima Kodap,” ungkap Sebby dalam keterangannya.

Sebby juga menyampaikan bahwa pesan tersebut sebagai bentuk pernyataan sikap pihak TPNPB-OPM yang menolak dengan tegas aksi memperdayai yang dilakukan oleh Benny Wenda dan ULMWP.

“Memang kami dengar kalau Benny Wenda naik jadi presiden, tapi itu tidak berguna. Untuk apa mau deklarasikan diri sebagai presiden dari Inggris, tanah yang diperjuangkan itu Papua bukan Inggris. Benny tidak mengerti situasi di Papua,” tambahnya.

Sebby juga meneruskan pernyataan dari Egianus Kogoya sebagai perwakilan Kodap bahwa Benny Wenda tidak berhak menjadi presiden karena tidak pernah merasakan sakit dan darah.

“Perwakilan Kodap sampaikan kalau Benny wenda tidak bisa (menjadi presiden), dia tidak pernah tahu apa itu sakit dan apa itu darah. Sudah banyak rakyat mati diatas tanah yang sedang diperjuangkan. Benny tidak pernah rasakan itu, karena hidupnya sudah enak di inggris,” ujarnya menyampaikan.

Lewat pernyataan serupa, diketahui Egianus Kogoya dan 33 Kodap masih membukan peluang Benny Wenda untuk menjadi presiden, meski dengan catatatan khusus. Egianus meminta kepada Benny untuk lebih dahulu turun merasakan kerasnya perjuangan yang sesungguhnya.

“Datang dulu ke lapangan, turun ke lapangan, lihat situasi yang terjadi. Tapi sekarang ini tidak, dia tidak kenal lapangan dan paksa jadi presiden. Itu ceroboh dan mempermalukan diri sendiri,” pungkasnya.  (Ind Paper)

Komentar