Kala itu, kata Jodi, Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan tes Covid dengan kapasitas tes yang besar.
Pasalnya, kata Jodi, saat itu tes Covid-19 di awal pandemi masih menjadi kendala.
“Total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham di situ. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini,” ujarnya.
Menurut Jodi, GSI adalah grup perusahaan besar yang bisnisnya sudah well established dan sangat kuat di bidang energi.
Penyediaan tes Covid-19 yang dilakukan GSI juga bukan bertujuan untuk mencari profit bagi para pemegang saham.
“Sesuai namanya GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial. Malah diawal-awal GSI ini gedungnya diberikan secara gratis oleh salah satu pemegang sahamnya, agar bisa cepat beroperasi pada periode awal dan membantu untuk melakukan testing Covid-19,” ucapnya.
Sampai saat ini, lanjut Jodi, tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen atau bentuk lain kepada pemegang saham.
“Saya lihat keuntungan mereka malah banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, kalau tidak salah lebih dari 60 ribu tes yang sudah dilakukan untuk kepentingan tersebut, termasuk juga membantu di wisma atlet,” terangnya.
Komentar