JurnalPatroliNews – Jakarta – Partisipasi aktif warga sekitar menjadi fondasi utama dalam membentuk identitas suatu kawasan wisata. Hal ini patut menjadi perhatian serius bagi pengembangan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang kini makin mencuat sebagai primadona baru pariwisata di Jakarta.
Taufan Rahmadi, seorang ahli strategi pengembangan pariwisata nasional, menegaskan bahwa kelestarian pariwisata tidak bisa dicapai jika masyarakat lokal hanya diberi peran pasif.
“Keberadaan masyarakat lokal bukan pelengkap, tapi kebutuhan mutlak. Kekuatan destinasi justru terletak pada interaksi antara penduduk setempat dan pengunjung. Tanpa itu, mustahil bicara soal pariwisata berkelanjutan,” ujar Taufan dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa, 22 April 2025.
Melihat potensi PIK 2, Taufan menekankan bahwa kontribusi masyarakat sekitar perlu lebih diberdayakan.
Untuk mewujudkan PIK 2 sebagai kawasan wisata unggulan yang ramah semua kalangan dan berorientasi jangka panjang, Taufan menawarkan empat strategi utama yang bisa diterapkan pemerintah daerah dan pengelola kawasan:
- Perbaikan Akses dan Sarana Pendukung
Kemudahan akses menjadi titik awal. Pengembangan sistem transportasi publik yang efisien dan nyaman perlu diutamakan agar mobilitas wisatawan menuju PIK 2 semakin lancar. - Pembangunan yang Menyatu dengan Sosial dan Alam
Konsep pembangunan harus memadukan pertimbangan sosial dan lingkungan. Tujuannya agar pertumbuhan kawasan tidak sekadar mengejar keuntungan, tapi juga menjaga keseimbangan ekologi dan keadilan sosial. - Keterlibatan Warga dalam Ekosistem Wisata
Penduduk sekitar harus diberi ruang aktif dalam roda ekonomi dan kegiatan sosial kawasan, bukan hanya sebagai penonton tapi sebagai penggerak utama dalam kehidupan pariwisata lokal. - Promosi Terpadu dan Kolaboratif
Strategi pemasaran perlu disusun secara menyeluruh, termasuk dengan mengemas PIK 2 bersama destinasi wisata lain dalam satu paket menarik, baik untuk pasar domestik maupun mancanegara.
Taufan meyakini, melalui pendekatan empat pilar tersebut, PIK 2 bisa tumbuh sebagai ikon wisata baru Jakarta yang adil, menyeluruh, dan berkesinambungan.
“Bukan hanya elok dilihat, tapi juga selaras dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan,” tutupnya.
Komentar