“Kita sadar bahwa ini merupakan amanah. Ini merupakan ujian yang wajib kita jalani dengan penuh kesabaran dan dengan adanya pakar-pakar dari FKG Universitas Moestopo, maka kami berharap bisa mengajarkan bagaimana menggosok gigi yang benar,” tambah Wakil Dekan 1, Dr. Tjokro Prasetyadi, drg.Sp.Ort.
Penyuluhan dan pemeriksaan pada rongga mulut anak cerebral palsy secara luring sendiri dilakukan berkat kerjasama FKG Universitas Moestopo dengan Yayasan Difabel Action Indonesia.
Acara ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Roosje R. Oewen, Sp.KGA(K) dan Ika Anisyah, drg.Sp.KGA yang mendampingi belasan dosen penyuluh dokter gigi dan puluhan mahasiswa FKG Universitas Moestopo yang memiliki kualifikasi pemeriksaan rongga mulut.
“Hari ini merupakan kebangkitan kami setelah 2 tahun pandemi. Semoga ke depannya bisa diperluas tidak hanya pada anak cerebral palsy,” harap Ketua Difabel Action Indonesia, Teguh Prasetyanto.
Harapan itu juga disampaikan oleh perwakilan Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi, Arif Fahrozi yang berharap kegiatan sosial seperti ini terus bisa dilakukan.
“Terima kasih kepada FKG Universitas Moestopo dan Yayasan Difabel Action Indonesia,” pungkasnya.
Komentar