Oleh: Pdt. Markus
Seperti yang dikoar-koarkan di media social tentang isu perjuangan Papua Merdeka yang didukung oleh Gereja, hal ini tidaklah benar! Kalaupun ada itu hanya oknum yang mengatasnamakan Gereja saja.
Biasanya oknum-oknum ini melakukan cara dengan mengatasnamakan tokoh agama dan Gereja, mereka membuat pandangan dengan penuh rekayasa seolah-olah itu benar terjadi. Bagaimana mungkin Gereja ikut mendukung gerakan yang hampir 99% penuh dengan penipuan, ini bertolak belakang dan bertentangan dengan ajaran yang disampaikan oleh Gereja.
Gereja membawa suara kenabian dan sangat menyadari perjuangan merdeka yang dilakukan oleh oknum-oknum merupakan rekayasa dan tipu-tipu, contoh penipuan yang selalu dimainkan yaitu tentang Genosida atau HAM dan status Otsus.
Faktanya adalah pembunuhan dan pembantaian yang mengarah kepada pelanggaran HAM lebih banyak dilakukan oleh OPM, pelanggaran HAM ini selalu dituduhkan kepada TNI dan Polri yang selalu dipicu oleh ulah OPM sendiri.
Penipuan dan rekayasa yang dilakukan dapat digambarkan dengan penyerangan yang pertama kali selalu dilakukan oleh OPM, kemudian setelah dikejar oleh TNI dan Polri dan mereka (OPM) ini terbunuh mereka berteriak pelanggaran HAM, yang diseting juga oleh organisasi-organisasi pendukung Papua Merdeka melalui media.
Bicara OTSUS! Apa yang sudah diberikan oleh kelompok OPM ini? Kita semua tau! Jangankan memberi, merampas hak iya, data dari masyarakat pedalaman yang dilaporkan dimana wilayah atau kampung yang ada OPM nya, masyarakat disana dijadikan obyek pelampiasan mereka, mulai dari permintaan makanan secara paksa hingga pemenuhan nafsu.
Masyarakat yang menjadi korban tidak berani teriak HAM, karena mereka selalu diancam, lantas bagaimana mungkin masyarakat berteriak HAM terhadap Pemerintah atas tuduhan pelanggaran yang dilakukan oleh TNI ataupun Polri. Ini Namanya MALING TERIAK MALING! (Ind Paper)
Komentar