Harga Ayam Broiler Mulai Pulih, Peternak dan Pedagang Tarik Napas Lega

JurnalPatroliNews – Jakarta – Setelah sempat terpuruk usai Lebaran 2025, harga ayam broiler perlahan mulai menanjak dan mendekati titik normal. Kondisi ini memberikan harapan baru bagi para peternak dan pedagang yang sebelumnya merugi akibat anjloknya harga jual.

Pantauan di salah satu rumah potong unggas dan lapak penjual ayam di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Rabu (28/5/2025), menunjukkan bahwa harga ayam ras kini kembali stabil di kisaran Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per ekor, tergantung ukuran.

Menurut Patan, salah satu pedagang ayam broiler, tren kenaikan harga ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Ia menyebutkan sebelumnya harga ayam sempat merosot hingga Rp 18.000 per ekor dua minggu setelah Lebaran.

“Alhamdulillah sekarang sudah membaik, balik ke harga normal, sekitar Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per ekor. Semingguan ini naiknya,” ujar Patan saat ditemui di lapaknya.

Terkait ketersediaan pasokan, Patan memastikan kondisi relatif stabil. Ia menjelaskan bahwa pasokan tidak hanya bersumber dari satu peternakan, melainkan dari berbagai daerah, seperti Cirebon, Tegal, hingga beberapa wilayah lain di Jawa Tengah.

Senada, pedagang lain bernama Jaya mengaku kini ayam yang ia jual sudah kembali dihargai Rp 20.000 per ekor, setelah sebelumnya sempat turun drastis hingga Rp 17.000 per ekor.

“Waktu itu paling parah sempat ke Rp 17.000, itu harga terendah yang saya alami,” ungkap Jaya.

Sementara itu, pedagang lainnya, Seto, mengonfirmasi bahwa harga ayam kini telah stabil. Untuk ayam ukuran besar dijual sekitar Rp 19.000, sedangkan ukuran kecil menyentuh angka Rp 20.000.

Seto juga menambahkan bahwa meskipun harga di tingkat pedagang sudah membaik, kondisi di level peternak sempat lebih parah. Ia menyebutkan bahwa harga beli ayam hidup dari peternak bahkan pernah jatuh ke Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per ekor.

“Kalau kami sempat jual di harga Rp 17.000, peternak malah lebih berat karena mereka jual di bawah itu. Mereka yang paling terdampak,” pungkasnya.

Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan bertahap dalam rantai distribusi ayam, meskipun fluktuasi harga masih menjadi tantangan yang harus diantisipasi oleh semua pelaku usaha dalam sektor peternakan unggas.

Komentar