Hasil Studi: Risiko Reinfeksi Covid Omicron 5 Kali Lebih Besar

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Sebuah studi oleh Imperial College London menunjukkan bahwa risiko infeksi ulang atau reinfeksi virus Covid-19 varian Omicron lima kali lebih tinggi daripada jenis lainnya.

Melansir Times of India, Selasa (22/2/2022), dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature, para peneliti mengatakan Omicron merupakan varian yang sangat menular dari SARS-CoV-2. Dan secara signifikan meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi ulang Covid-19, tidak seperti varian sebelumnya.

Sesuai data yang dibagikan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris, sebelum pertengahan November atau sebelum jenis virus corona Omicron ditemukan, infeksi ulang menyumbang sekitar

persen dari kasus Covid-19 yang dilaporkan. Tetapi sekarang reinfeksi jumlahnya malah meningkat menjadi sekitar 10 persen.

Seperti namanya, reinfeksi adalah ketika tubuh manusia terpapar patogen yang sama bahkan setelah infeksi pertama kali.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, reinfeksi dengan virus yang menyebabkan Covid-19 berarti seseorang terinfeksi, sembuh, dan kemudian terinfeksi lagi.

Setelah pulih dari Covid-19, sebagian besar individu akan memiliki perlindungan dari pengulangan infeksi. Namun, infeksi ulang memang terjadi setelah COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan tentang kemungkinan infeksi ulang karena strain Omicron.

“Bukti awal menunjukkan ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron, yaitu orang yang sebelumnya memiliki COVID-19 dapat terinfeksi ulang lebih mudah dengan Omicron. Dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, tetapi informasinya terbatas,” kata WHO November lalu.

Apa yang menyebabkan infeksi ulang varian Omicron?

Lebih banyak infeksi adalah alasan munculnya infeksi ulang, kata Catherine Bennett, ahli epidemiologi di Universitas Deakin. Dengan lebih banyak orang yang sekarang sudah terpapar virus, ada kemungkinan lebih tinggi untuk adanya infeksi ulang.

Komentar