Hubungan Kami Baik! Sandi Sebut: Tak Satu Visi Dengan Anies, Pernah Pemilu Bareng

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno disebut-sebut, tengah mendekati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menjadi Cawapres bersama Anies Baswedan.

Seperti diketahui, Anies Baswedan merupakan salah satu Calon Presiden (Capres) 2024 yang diusung dari koalisi perubahan yang dibentuk oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS. Meski begitu, Sandiaga belum menyatakan sikap politiknya.

Melansir rekan media, Sandi menepis pernyataan Pakar Politik Universitas Indonesia Dr Aditya Perdana yang memprediksi Sandiaga akan sulit bergabung ke PKS karena memiliki hubungan rumit dengan Anies Baswedan. Sandiaga mengatakan hubungan persahabatannya dengan Anies sangat baik.

“Hubungan kami persahabatannya sangat baik dan tidak ada kerumitan dalam hubungan persahabatan kita,” kata Sandiaga kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Kendati demikian, Sandiaga mengakui kini punya visi dan gagasan yang berbeda dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan gagasannya kini mempercepat pembangunan, bukan perubahan.

“Ini murni urusan kebangsaan dan mengenai visi, kebangsaan, dan pemikiran, gagasan. Gagasan saya adalah mempercepat pembangunan dan bukan perubahan, itu jelas dan saya garisbawahi dan sudah saya sampaikan,” ungkap Sandiaga

“Jadi jika itu diterima dalam bentuk sebuah pemikiran, formulasi, visi dan misi ke depan, menurut saya nggak ada yang rumit. Itu tinggal diputuskan oleh pimpinan partai politik,” sambungnya.

Sandiaga menegaskan yang dirinya usung ialah percepatan pembangunan. Percepatan itu, kata Sandiaga, untuk mengejar bonus demografi.

“Saya ingin menyampaikan bahwa yang saya usung itu adalah percepatan pembangunan, bukan perubahan. Karena kalau kita mengubah arah pembangunan bangsa ini, kita hanya punya waktu 15 tahun untuk bonus demografi kita terkonversi peningkatan capaian pembangunan dan ekonomi untuk mencapai negara maju,” tuturnya.

Sandiaga mengkhawatirkan Indonesia kehilangan waktu untuk bonus demografi jika arah pembangunan diubah lagi.

“Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis sehingga tidak ada potensi tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045,” ungkap Sandiaga.

Sebelumnya, Dr Aditya Perdana awalnya menyebut Sandiaga dekat dengan PKS sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 hingga Pilpres 2019. PKS memang menjadi partai pengusung Sandi di Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019.

PKS mengantarkan Sandiaga menjadi Wakil Gubernur DKI mendampingi Anies Baswedan. Sementara pada Pilpres 2019, Sandiaga menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.

“Kalau kedekatan, dengan PKS dekat, di Pilkada DKI punya komunikasi intens, meski Sandi representasi Gerindra (sebelum memutuskan keluar). Kemudian saat Pilpres 2019. Sandi sering bilang, ‘Saya punya kedekatan dengan PKS’,” kata Aditya kepada wartawan, Selasa (30/5).

Dia mengatakan Sandiaga tak punya sejarah panjang dengan PPP. Dia mengatakan Sandiaga hanya pernah bercerita soal sosok orang tuanya pernah aktif di PPP.

“Kalau ke PPP beda. Kalau sama PPP aspek orang tua ada di PPP. Kalau sisi kedekatan emosional dan pertarungan elektoral ke PKS,” ucapnya.

Namun, dia mengatakan Sandiaga lebih mungkin berlabuh ke PPP. Aditya memprediksi Sandiaga bakal bergabung dengan PPP asal disodorkan menjadi cawapres.

“Di PPP dia mau diarahkan jadi salah satu pimpinan Parpol, asal ada kepastian Cawapres,” kata Aditnya.

Dia kemudian bicara soal tipisnya peluang Sandiaga bergabung dengan PKS yang kini sudah mengusung Anies sebagai capres. Dia mengatakan hubungan Sandiaga dan Anies agak rumit sehingga menjadi penghalang Sandiaga ke PKS.

“Anies sama Sandi ada hubungan sejarah yang sisakan pertanyaan, yang soal hutang. Kayak semacam, ada hubungan kompleks. Agak rumit,” ucapnya.

“Kompleks, dia menarik tapi ada aspek karakter individu yang jadi penghalang,” sambungnya.

Komentar