JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa Indonesia sedang menuju ke arah menjadi negara maju. Menurutnya, pintu menuju kemajuan sudah terbuka, dan pemerintahan yang akan datang hanya perlu melanjutkan langkah-langkah yang tepat.
“Kita sudah melihat pintunya terbuka, tinggal membukanya dan memanfaatkannya dengan tepat dan benar agar impian Indonesia menjadi negara maju dapat tercapai,” ungkap Jokowi saat meresmikan pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah di Purwokerto, Jawa Tengah, pada Rabu (3/12/23).
Jokowi menekankan bahwa kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut terletak pada pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, jika persiapan tidak dilakukan dengan baik sesuai kebutuhan pada masa kini, Indonesia bisa mengalami nasib serupa dengan negara Amerika Latin yang terus menjadi negara berkembang tanpa mampu melompat menjadi negara maju.
“Di Amerika Latin, pada tahun 50-an, 60-an, dan 70-an, mereka menjadi negara berkembang. Namun, setelah 50-60 tahun berlalu, mereka masih tetap berkembang dan tidak mampu melangkah menjadi negara maju karena tidak memanfaatkan bonus demografi pada masa usia produktif itu,” ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti pentingnya kepemimpinan nasional pada tahun 2024, 2029, dan 2034 sebagai kunci untuk menentukan arah bangsa ini menuju negara maju atau tidak. Beliau berpesan agar pemimpin di masa depan memahami peluang bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada tahun 2030.
“Kunci bagi Indonesia untuk melompat menjadi negara maju atau tidak terletak pada tahun 2030. Pimpinan nasional harus memahami dan memanfaatkan bonus demografi ini dengan bijaksana. Saya ingin sampaikan peringatan hati-hati karena ini adalah kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam sejarah suatu negara,” tambah Jokowi.
Komentar