Indonesia Rencanakan Tambah Kapasitas Listrik Hingga 443 Giga Watt pada 2060

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa kapasitas pembangkit listrik negara ini akan meningkat signifikan, mencapai 443 Giga Watt (GW) pada tahun 2060. Proyeksi ini tercantum dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang mencakup periode 2025 hingga 2060.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta pada Kamis (23/1/2025), pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik hingga 443 GW pada akhir periode tersebut. “Kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai angka 443 GW pada 2060,” kata Yuliot.

Dominasi dalam penambahan kapasitas ini akan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), yang diperkirakan mencapai 79%. Dari jumlah tersebut, sekitar 42% akan berasal dari energi terbarukan yang dapat diperbarui secara variabel, seperti tenaga surya dan angin, yang semakin didukung oleh teknologi penyimpanan energi canggih.

Untuk mendorong pencapaian target tersebut, pemerintah Indonesia berencana mengembangkan berbagai sumber energi baru, antara lain pembangkit listrik berbasis arus laut, energi nuklir, pembangkit tenaga surya terapung, serta pembangkit listrik panas bumi. Selain itu, penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan teknologi co-firing biomassa juga akan menjadi bagian dari strategi peningkatan kapasitas ini.

Dalam jangka pendek, Indonesia juga menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 120 GW pada tahun 2034. Pembagian kapasitas ini mencakup 71 GW yang akan disediakan oleh PT PLN (Persero), 28 GW oleh pemegang wilayah usaha lain, dan 21 GW sisanya akan disalurkan secara fleksibel melalui PLN atau pemegang izin usaha penyediaan listrik untuk kepentingan sendiri (IUPTLS).

Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada pengembangan transmisi listrik yang lebih andal. Ini akan mencakup pengembangan teknologi smart grid dan integrasi sistem interkoneksi untuk mendukung efisiensi operasional dan memastikan distribusi energi yang merata, terutama untuk mendukung penggunaan EBT yang semakin berkembang.

Dengan rencana ambisius ini, Indonesia berharap dapat memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat, sekaligus mendorong transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

Komentar