Investasi PLTA 300 MW di Mahulu: Kolaborasi Tiongkok-Indonesia Siap Dukung Energi Hijau Kaltim

JurnalPatroliNews – Samarinda – Dua perusahaan, yakni PT Handa Energi Investasi Indonesia dari Tiongkok dan PT Tujuan Mulia Makmur dari Indonesia, berencana merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 300 Mega Watt (MW) di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur. Proyek energi bersih ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyambut hangat rencana tersebut. Ia menilai proyek ini sebagai bentuk investasi besar yang cukup langka untuk wilayah Kaltim, khususnya di daerah terpencil seperti Mahulu.

Menurut Seno Aji, kehadiran PLTA di Mahulu tak hanya akan menambah suplai listrik berkelanjutan, tetapi juga memberi dampak positif terhadap pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan wilayah secara menyeluruh.

Pemprov Kaltim, kata dia, siap memberikan berbagai bentuk dukungan, termasuk insentif bagi investor. Hal ini disampaikannya usai menerima kunjungan perwakilan kedua perusahaan, yaitu Mr. Libin dari PT Handa Energi dan Mr. Chen Weize dari PT Tujuan Mulia Makmur, di Samarinda.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kaltim Fahmi Prima Laksana.

Meski rencana pembangunan ini masih dalam tahap awal, termasuk belum adanya penandatanganan kontrak, kedua perusahaan berencana meninjau langsung lokasi calon pembangunan. Pemprov Kaltim pun telah menyarankan agar investor segera menyampaikan surat resmi ke Dinas PMPTSP sebagai langkah awal proses perizinan.

Lebih jauh, PLTA Batuq Kelo diharapkan dapat memperkuat jaringan interkoneksi listrik regional yang mencakup Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, serta wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ini juga selaras dengan misi transisi energi nasional melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Seno Aji menambahkan, pemanfaatan energi air dari proyek PLTA ini akan memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan energi Kaltim, sekaligus memperbaiki kualitas hidup masyarakat setempat melalui penyediaan listrik yang lebih stabil dan ramah lingkungan.

Komentar