Jakarta Dilanda Banjir, Ratusan Warga Mengungsi dan Puluhan Wilayah Terendam

JurnalPatroliNewsJakarta – Curah hujan yang tinggi disertai naiknya muka air sungai dan laut menyebabkan Jakarta kembali mengalami banjir. Hingga pukul 07.00 WIB pada Senin pagi, 7 Juli 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 102 rukun tetangga (RT) dan tiga ruas jalan tergenang air.

Akibat kondisi tersebut, ratusan warga harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke berbagai titik penampungan sementara yang telah disiapkan oleh pemerintah.

Empat wilayah kota administratif terdampak cukup parah. Di Jakarta Pusat, genangan air melanda 17 RT di kawasan Kelurahan Karet Tengsin, dengan ketinggian mencapai 30–40 cm akibat luapan dari Kali Krukut.

Sementara itu, 14 RT di Jakarta Barat ikut terendam, mencakup Kelurahan Kedaung Kali Angke, Rawa Buaya, Kedoya Selatan, Kembangan Selatan, dan Kembangan Utara. Air setinggi 30 hingga 70 cm di wilayah ini disebabkan oleh limpasan Kali Angke dan Kali Pesanggrahan.

Di Jakarta Selatan, 29 RT terdampak, terutama di Kelurahan Pela Mampang, Rawajati, dan Pejaten Timur. Banjir di wilayah ini bahkan mencapai 1,5 meter di beberapa titik, akibat limpasan dari Kali Krukut, Kali Ciliwung, serta saluran PHB Sarua.

Jakarta Timur menjadi wilayah paling parah dengan 42 RT terendam. Kelurahan Cipinang Melayu mencatat banjir tertinggi hingga 150 cm karena luapan Kali Sunter. Genangan juga terjadi di Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Cawang yang dipicu oleh meluapnya Kali Ciliwung.

Tiga ruas jalan yang ikut tergenang adalah Jalan Adi Karya dan Gang H. Musanif di Jakarta Barat, serta Jalan Cipinang Indah di Jakarta Timur. Ketinggian genangan di ketiga lokasi ini mencapai 60 cm dan menghambat arus lalu lintas.

Lebih dari 1.000 warga dari berbagai wilayah, terutama dari Cipinang Melayu dan Karet Tengsin, telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara. Lokasi pengungsian mencakup masjid, sekolah, mushala, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), dan tenda darurat yang didirikan BPBD.

BPBD DKI Jakarta bersama instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, serta Pemadam Kebakaran telah diturunkan untuk menangani situasi di lapangan. Tim gabungan ini bertugas memantau titik-titik banjir, membantu evakuasi warga, menyedot genangan air, serta memastikan saluran drainase berfungsi.

Distribusi bantuan logistik untuk korban terdampak juga tengah berjalan melalui koordinasi dengan camat dan lurah setempat.

BPBD mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di dekat aliran sungai dan daerah rawan banjir, untuk tetap siaga. Dalam kondisi darurat, warga diminta segera menghubungi layanan tanggap darurat Jakarta di nomor 112 yang aktif 24 jam tanpa biaya.

Komentar