JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap melelang enam Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) pada bulan ini. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa sebagian besar dari blok migas yang akan dilelang berasal dari kawasan Indonesia Timur.
“Mulai hari ini, kami akan melelang enam blok lagi tahun ini. Dari keenam blok tersebut, kami akan seleksi yang memiliki potensi komersial terbaik dan yang bisa mendukung peningkatan produksi lifting migas dengan cepat,” ungkap Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).
Dalam rangka membuka peluang investasi di sektor migas, ESDM berencana menawarkan hingga 60 blok migas yang siap dikembangkan dalam empat tahun ke depan. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto, menjelaskan bahwa hasil dari 34 studi bersama mengidentifikasi potensi 60 blok migas yang akan siap untuk ditawarkan hingga 2028.
“Kami memiliki simpanan area migas dari 34 joint study, sehingga dalam empat tahun ke depan, ada 60 blok migas yang bisa dikembangkan. Para kontraktor kerja sama (KKKS) dipersilakan bekerja sama dengan SKK Migas untuk memanfaatkan blok-blok ini, tentunya dengan penawaran insentif menarik,” ujar Ariana, Senin (28/10/2024).
Salah satu strategi yang menarik perhatian adalah fleksibilitas dalam mekanisme kontrak. Saat ini, pemerintah membuka opsi selain skema gross split, termasuk model cost recovery.
“Kami tidak lagi terpaku pada gross split saja. Pemerintah sekarang memberikan fleksibilitas, menawarkan opsi cost recovery serta skema gross split dengan keuntungan hingga 50%,” tambahnya.
Kementerian juga memberikan kemudahan lainnya, seperti penawaran langsung tanpa harus melalui joint study dan perpanjangan masa eksplorasi lebih dari 10 tahun.
“Artinya fleksibilitas ini diberikan oleh pemerintah kalau enggak ada fasilitas itu ya ini juga nggak akan menemukan 5 TCF itu (Penemuan Cadangan Gas di WK North Ganal Kaltim),” lanjut Ariana.
Pemerintah bahkan sedang mengkaji perubahan dari sistem signature bonus menjadi komitmen eksplorasi.
“Kami tengah berdiskusi dengan SKK Migas dan Plt. Dirjen Migas untuk menyesuaikan aturan ini. Langkah lain yang sedang disiapkan termasuk multi-client study untuk mempermudah eksplorasi lebih lanjut,” tutup Ariana.
Komentar