JurnalPatroliNews – Jakarta – Indonesia dikenal sebagai wilayah yang dikelilingi oleh zona Megathrust, dengan 13 segmen aktif yang berpotensi memicu gempa besar serta tsunami.
Jalur Megathrust ini terbentang dari Sumatera, selatan Jawa, hingga Papua, serta melintasi Sulawesi menuju Filipina. Namun, satu pulau di Indonesia yang tidak berada di jalur Megathrust adalah Kalimantan.
Lalu, bagaimana dengan Ibu Kota Nusantara (IKN)?
IKN dan Kalimantan Tidak Berada di Jalur Megathrust, Tapi…
Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan bahwa Kalimantan, termasuk IKN, memang tidak terletak di atas segmen Megathrust. Meski demikian, bukan berarti wilayah ini sepenuhnya aman dari ancaman gempa bumi.
Salah satu faktor yang tetap perlu diwaspadai adalah Pantai Timur Kalimantan Timur, yang berhadapan langsung dengan North Sulawesi Megathrust. Studi pemodelan menunjukkan bahwa jika terjadi gempa kuat di zona Megathrust Laut Sulawesi, maka Pantai Timur Kalimantan berpotensi mengalami tsunami.
“Jika sumber gempanya berasal dari Megathrust Laut Sulawesi, maka pesisir Kalimantan Timur bisa terdampak. Namun, apakah dampaknya akan sampai ke IKN? Kemungkinan kecil karena lokasinya cukup jauh dari garis pantai,” jelas Nuraini kepada CNBC Indonesia, Minggu (16/2/2025).
Kalimantan Juga Punya Ancaman Patahan Aktif
Selain berpotensi terdampak dari Megathrust Laut Sulawesi, Kalimantan sendiri ternyata memiliki sesar aktif yang bisa memicu gempa. Setidaknya terdapat tiga zona patahan utama di Kalimantan yang telah diidentifikasi, yaitu:
- Sesar Tarakan
- Sesar Mangkalihat
- Sesar Meratus
Ketiga sesar ini merupakan zona rekahan di lapisan batuan yang dapat bergerak sewaktu-waktu dan berpotensi menyebabkan gempa bumi. Jika salah satu sesar ini aktif, guncangannya bisa dirasakan hingga IKN.
“Sumber gempa di Kalimantan memang ada, sehingga meskipun tidak berada di jalur Megathrust, IKN tetap bisa merasakan dampaknya jika terjadi gempa,” kata Nuraini.
Warga Kalimantan Perlu Tetap Waspada
Meskipun Kalimantan tidak berada di zona Megathrust, para ahli tetap mengingatkan bahwa wilayah ini tidak sepenuhnya bebas dari risiko bencana. Dengan adanya patahan aktif dan potensi tsunami di Pantai Timur, kesiapsiagaan tetap diperlukan.
“Kita tidak boleh lengah, tetap harus ada langkah-langkah antisipasi menghadapi potensi gempa dan tsunami,” pungkas Nuraini.
Komentar