Kemenkeu Ungkap Prestasi Indonesia dalam Pengelolaan Utang dan Defisit”

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Indonesia mengklaim bahwa negara ini telah berhasil menunjukkan disiplin fiskal yang sangat baik, menjadikannya salah satu negara dengan pengelolaan anggaran terbaik di dunia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Suminto, dalam pernyataannya pada Selasa, 20 Agustus 2024, menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga level utang yang aman dan berkelanjutan.

“Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki disiplin fiskal yang sangat baik,” ujar Suminto. Ia menambahkan bahwa sejak krisis ekonomi 1998, Indonesia telah menerapkan Undang-Undang Keuangan Negara dan Undang-Undang Perbendaharaan Negara yang menetapkan batas defisit anggaran negara (APBN) tidak boleh melebihi 3% dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tidak boleh melampaui 60%.

“Setelah krisis 1998, kami sangat disiplin dalam menerapkan aturan ini dan terus menjaga kedisiplinan fiskal kami,” kata Suminto. Dia mengakui bahwa hanya sekali batas defisit dilanggar, yaitu selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022.

Meskipun defisit sempat melebihi batas, Indonesia berhasil melakukan konsolidasi fiskal yang cepat, dengan defisit APBN kembali turun di bawah 3% pada tahun 2022.

“Ini menunjukkan bagaimana pemerintah, dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo, tetap menjaga disiplin fiskal dengan baik,” tambah Suminto. Ia menjelaskan bahwa dengan kedisiplinan fiskal yang tinggi, Indonesia berhasil menjaga utang pada level yang relatif rendah dibandingkan negara lain, dengan rasio utang terhadap PDB saat ini berada pada kisaran 38-39%.

Suminto membandingkan situasi saat ini dengan krisis 1998 ketika rasio utang terhadap PDB mencapai 80%. Utang yang tinggi pada masa itu digunakan untuk mengatasi dampak krisis ekonomi. “Penurunan rasio utang terhadap PDB yang signifikan menunjukkan pencapaian luar biasa sejak krisis 1997-1998. Kami berhasil menurunkan angka tersebut jauh dari tingkat krisis sebelumnya,” pungkas Suminto.

Komentar