KemenKopUKM Siapkan 5 Fondasi Wujudkan UMKM Sebagai Arus Utama Ekonomi Nasional

Fondasi keempat, meningkatkan kualitas dan daya saing produk Usaha Mikro Kecil melalui Layanan Rumah Kemasan. Fondasi kelima adalah inovasi pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) Kluster, Credit Scoring, dan Pembiayaan Koperasi sektor rill melalui LPDB-KUMKM.

“Pemerintah menargetkan 30 persen kredit perbankan bagi UMKM, di mana hari ini baru sekitar 20 persen. Berbagai inisiatif sedang diusahakan. Salah satunya KUR dengan Innovative Credit Scoring (ICS), dan mencari pembiyaan alternatif Security Crowdfunding (SC) venture capital serta pembiayaan oleh LPDB-KUMKM terutama bagi koperasi sektor produksi,” kata Menteri Teten.

Ia berharap, kelima fondasi ini menjadi modal bagi Indonesia untuk menuju negara maju. Ditargetkan pada 2045 ditargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai 30.000 dolar AS kapita per tahun, yang hari ini baru mencapai 4.500 dolar AS per kapita per tahun.

“Hal tersebut mungkin bisa meningkatkan kualitas lapangan kerja yang sebesar 97 persen oleh UMKM agar semakin meningkat. Sehingga ini menjadi penting, sebab industrialisasi sejak 2008 terjadi penurunan, tercatat saat ini menjadi 18 persen,” tuturnya.

Tak hanya itu, MenKopUKM Teten mengatakan, puncak peringatan Hari UMKM adalah apresiasi kepada UMKM yang begitu besar kontribusinya kepada negara. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional dengan 99 persen pelaku usaha adalah UMKM, berkontribusi terhadap PDB mencapai 61 persen dan menyerap 97 persen lapangan kerja.

Sejalan dengan hal tersebut, Pj (Penjabat) Gubernur Sumsel Elen Setiadi berterima kasih kepada KemenKopUKM atas penyelenggaraan Hari UMKM Nasional di Palembang. Perayaan tersebut, katanya, menjadi bentuk apresiasi kepada pahlawan UMKM yang berkontribusi besar terhadap ekonomi bangsa.

Komentar