Jurnalpatrolinews – Jayapura : Juru Bicara kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom membenarkan penembakan terhadap pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kabupaten Intan Jaya (6/1) dilakukan oleh kelompok Sabinus Waker.
“Penyerangan terhadap pesawat yang akhirnya terbakar itu memang dilakukan oleh kelompok Sabinus Waker, dia adalah Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya,” ujarnya (8/1).
Bahkan pihaknya juga mengabarkan kalau kelopok Sabinus juga telah berupaya melakukan penembakan terhadap helikopter di Distrik Tembahapura, Mimika.
“Kami pastikan pesawat itu mengangkut rombongan TNI Polri, jadi harus kami tembak. Kami sudah sampaikan alasan-alasan itu sebelumnya,” pungkasnya.
Dilain pihak salah seorang pendeta yang juga menjadi saksi serta korban dalam insiden tersebut mengtakan bahwa sesaat sebelum mendarat pesawat sempat ditembaki dari arah yang tidak diketahui, dan setalahn mendarat terdapat seseorang yang mendatanginya dengan membawa senjata api.
“Sebelumnya kami ditembak di udara, kemudian setelah pesawat berhenti kami didatangi seseorang yang membawa senjata. Kami diancam tapi berhasil dibebaskan termasuk pilot,” ungkapnya.
Ketika ditanyai mengenai keberadaan aparat keamanan di dalam pesawat, pendeta yang tidak mau disebutkan identitasnya tersebut meyakinkan kepada awak media bahwa tidak ada seorangpun personel TNI Polri didalamnya.
“Saya tegaskan kalau tidak ada TNI Polri yang ikut dalam pesawat itu, maka kami juga tidak mengerti maksud mereka melakukan penyerangan, bisa dibilang kami ini warga sipil yang tidak ada sangkut pautnya dengan konflik senjata,”
Ditambahkannya bahwa kondisi korban beserta pilot bernama Alex Luferchek saat ini sangat trauma lantaran insiden dan ancaman yang dilakukan oleh KKB tersebut. Bahkan pesawat yang ditumpangi pun lantas dibakar oleh kelompok separate tersebut.
“Kondisi pilot ketika mengamankan diri sangat trauma, pasti ini menjadi beban dalam dirinya. Ditambah lagi pesawat itu kemudian dibakar oleh KKB. Sampai dia harus dievakuasi menggunakan helikopter dari Wamena,”
Diakhir penuturannya, pendeta tersebut mengatakan bahwa konflik yang terjadi di Papua jangan semakin diperparah oleh tindakan-tindakan sepihak yang merugikan banyak kalangan. Menurutnya kelompok KKB tidak bisa gegabah dan bertindak teledor seperti apa yang telah terjadi. Ia mengatakan bahwa insiden tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak termasuk kelompok spearatis. (Ind Paper)
Komentar