Luncurkan Logo Baru, Erick Singgung Kursi Panas Bos BUMN

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengibaratkan jabatan bos di perusahaan pelat merah sebagai kursi panas. Sebab, pucuk pimpinan BUMN merupakan posisi bergengsi tetapi harus siap menjadi perhatian dan diganti kapan saja.

Hal ini diungkapkannya saat meluncurkan logo baru Kementerian BUMN di kantornya pada Rabu (1/7). Kebetulan, peluncuran dilakukan di lapangan depan gedung kantor tanpa atap, sehingga panas sinar matahari langsung terasa ke setiap pejabat BUMN yang mengikuti peluncuran logo tersebut.

Erick mengatakan peluncuran logo sengaja dilakukan di tempat itu demi menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona atau covid-19. “Bagusnya protokol covid-19 ya jemuran seperti ini supaya sehat,” ungkap Erick saat peluncuran secara virtual.

Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf itu kemudian melempar guyonan bahwa panasnya sinar matahari saat peluncuran logo ibarat ujian bagi para bos BUMN. Sebab, jabatan yang mereka tempati merupakan kursi panas.

“Ini bagian dari tes karena para pemimpin di BUMN itu kursinya panas jadi kalau ada panas-panas begini bagian juga pembangunan kultur supaya kuat, jadi biasa. Yang penting lurus saja kerjanya,” katanya.

Tak ketinggalan, ia juga kembali mengingatkan para direksi perusahaan negara untuk memperkuat kerja sama, khususnya antara direksi yang berusia lanjut dengan yang muda. Sebab, ia menyatakan akan lebih banyak direksi muda di BUMN ke depan.

“Jadi para dirut, kalau ada direksi muda, tolong jadi mentor yang baik. Saya tidak segan angkat direksi muda untuk transformasi karena mohon maaf kita ada umurnya. Jadi harus siapkan generasi penerus,” ucapnya.

Selain melempar selentingan soal kursi panas dan direksi muda, Erick juga meminta para bos BUMN agar bekerja dengan akhlak sesuai dengan jargon kementerian yang baru. Menurutnya akhlak perlu agar para bos perusahaan pelat merah tidak tergoda dan akhirnya terperosok ke kasus hukum.

BACA JUGA : Bolehkan Pengurus Partai Jadi Komisaris BUMN?, Ahok Ungkap Sosok Mafia Migas, Siapa dia?

“Ada 53 kasus hukum di BUMN yang kami tidak mau terulang lagi. Itulah kenapa akhlak menjadi penting,” tuturnya.

Erick turut meminta para direksi agar menjadikan akhlak sebagai nilai inti (core value) dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

“Akhlak adalah Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Penting untuk loyal kepada bangsa dan negara karena kita bekerja di BUMN. Tidak ada pribadi yang dikedepankan, tentu hasil kerja, tantiem itu harus, tapi yang lain jangan,” ujarnya.

(cnn)

Komentar