MenKopUKM Ajak IWAPI Dorong UMKM Perempuan Terhubung ke Rantai Pasok Global

JurnalPatroliNews – Kuala Lumpur,- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), untuk terus mendorong dan memperkuat pelaku UMKM perempuan di tanah air, agar dapat semakin berkembang dan terhubung dalam kemitraan rantai pasok global.

“Sebagai organisasi perempuan pengusaha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara IWAPI telah berhasil menjadi inspirasi bagi kaum perempuan serta berkontribusi terhadap pemberdayaan perempuan dalam ekonomi nasional dan global,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara Rakernas IWAPI III di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/9).

Ia menjelaskan, peran IWAPI sangat diharapkan. Sebagaimana laporan Bank Dunia terbaru (2023) yang menggambarkan semakin strategisnya peran perempuan dalam perekonomian sebuah negara.

Lebih lanjut kata Menteri Teten, secara rinci digambarkan bahwa partisipasi perempuan pada negara dengan ekonomi rendah hanya sebesar 24%; pada negara ekonomi menengah ke bawah dan ke atas masing-masing 32,5% dan 34,7%; serta ekonomi tinggi sebanyak 39,5%.

“Temuan ini sekaligus merefleksikan bagaimana formulasi kebijakan ekonomi sebuah negara yang harus mampu memfasilitasi tumbuh kembangnya perempuan baik itu sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah maupun Usaha Besar,” kata MenKopUKM.

Ia juga menambahkan, hal itu harus direlevansikan dengan konteks objektif Indonesia yang memiliki visi untuk menjadi negara maju pada 2045, dimana salah satu targetnya adalah meningkatkan pendapatan perkapita lebih dari 5 kali lipat dari hari ini.

“Maka target tersebut hanya mungkin bisa kita capai bila para pengusaha perempuan ambil bagian untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk UMKM di Tanah Air,” kata Menteri Teten.

Sejalan dengan laporan World Economic Forum, ujar Menteri Teten, pada sekitar 5 tahun silam yang menyebut bahwa dengan mengedepankan partisipasi perempuan pada pasar tenaga kerja maka PDB global akan bertambah 5,3 triliun dolar AS pada 2025.

“Bahkan ILO pada 2018 mengklaim bahwa untuk sektor privat, hadirnya kepemimpinan perempuan dan lingkungan kewirausahaan yang inklusif mampu meningkatkan keuntungan perusahaan hingga 10-15%,” kata MenKopUKM.

Komentar