JurnalPatroliNews – Jakarta, – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjawab tegas nyinyiran sejumlah pihak soal pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Ia mengatakan jet tempur itu masih laik pakai.
Hal tersebut disampaikannya seusai Joy Flight Super Hercules C-130J di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis. Di kesempatan yang sama, Prabowo juga menyerahkan Pesawat C-130J Super Hercules A-1340 ke TNI AU.
Menurutnya pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 untuk mengisi kekosongan sebab jet tempur Rafale baru akan datang 3 tahun lagi. Rafale sendiri akan dibeli dari Prancis.
“Iya saya sudah jawab pada kesempatan-kesempatan yang lain, jadi, Rafale pesawat teknologi Prancis generasi 4,5 ya,” katanya dikutip dari detik, Jumat (7/7/2023).
“Kita sudah pesan dan yang pertama akan datang itu 36 bulan lagi, yang pertama. Dan sesudah itu, satu, satu, satu, satu,” tambahnya.
“Mungkin skuadron pertama akan siap operasional kira-kira empat tahun lagi ya, 48 bulan lagi skuadron pertama. Dari sekarang sampai empat tahun, kita butuh suatu kekuatan militer. Nah itu lah maksudnya kita mencari pesawat fighter interim yang bisa segera kita gunakan,” jelasnya.
Prabowo mengatakan Mirage 2000-5 memiliki kesamaan sistem dengen Rafale. Mirage diketahui juga berasal dari Prancis.
“Jadi dan juga kebetulan memang banyak yang seolah-olah nyinyir, seolah-olah ya mau macem-macem, menilai bahwa diomongin pesawat bekas pesawat bekas, ya memang sering terpaksa kita beli pesawat yang tidak baru,” ujarnya.
“Tapi sebetulnya jam terbangnya masih lama, jadi Mirage 2000-5 ini masih punya usia pakai ya kira-kira 15 tahun lagi, karena baru dipakai kurang lebih 30% flying hours yang bisa dipakai,” tambahnya lagi.
Sebelumya media asing, Reuters dan dilansir Channel Newa Asia (CNA), juga sempat menyoroti pembelian Mirage 2000-5. Disebut pembelian tetap dilakukan meski muncul kritik dari anggota DPR.
Parlemen mengatakan pesawat tersebut sudah terlalu tua. “Apa yang begitu mendesak sehingga kami harus membeli jet bekas dan bekas?” tulis media itu mengutip anggota DPR, Tubagus Hasanuddin awal Juni lalu.
Pembelian jet tempur yang dilakukan Prabowo sendiri itu bernilai US$792 juta atau hampir Rp12 triliun. Pembelian dilakukan melalui agensi perdagangan Excalibur International, unit perusahaan pertahanan Ceko Czechoslovak Group (CSG) pada Januari.
Komentar