Pabrik Minyak Makan Merah yang Dikelola Koperasi di Sumut Diresmikan Presiden

“Pada sisi lain, kita juga menghadapi pasokan dan harga minyak goreng di pasar yang juga sangat dinamis. Bahkan, pernah pada satu waktu langka di pasaran dengan harga melambung tinggi,” ujar Menteri Teten.

Minyak makan merah diyakini mampu menjadi alternatif minyak goreng sehat, karena mengandung senyawa alami kelapa sawit dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia, bahkan minyak makan merah juga dapat digunakan untuk mengatasi stunting.

“Kita ingin nilai tambah ada di dalam negeri, oleh sebab itu kita bangun pabrik minyak makan merah yang pertama kali dan kita harapkan dapat memberikan nilai tambah sawit utamanya dalam bentuk koperasi,” ucapnya.

Presiden Jokowi mengaku senang, karena kehadiran minyak makan merah ini didukung oleh tiga poin, pertama, harga minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng di pasaran. Artinya barang ini bisa bersaing di pasar karena harganya kompetitif.

“Kedua vitaminnya tidak hilang, vitamin A dan E, serta nutrien yang lain masih berada di minyak makan merah ini yang dipakai untuk menggoreng apapun. Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan minyak makan merah ini beda. Lebih enak dan punya gizi lebih baik,” ungkap Jokowi.

Ketiga, proses hilirisasi. Presiden meminta agar petani tak hanya menjual TBS atau CPO nya saja, melainkan sudah diolah berupa barang jadi seperti minyak makan merah ini.

“Ini (minyak makan merah) bagus sekali. Apalagi didukung kapasitasnya 10 ton CPO bisa menghasilkan minyak makan merah kurang lebih 7 ton per hari. Ini jumlah yang banyak. Artinya harus banyak yang beli kita harapkan memberikan nilai tambah lebih baik,” tuturnya.

Komentar