Pangi : Prabowo Punya Kans, Berpeluang Jadi Capres pada 2024

Jurnalpatrolinews – Jakarta, Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, meskipun elektabilitas Prabowo Subianto turun di sejumlah lembaga survei, namun Ketua Umum Partai Gerindra itu masih memiliki kans untuk diusung menjadi capres pada Pemilu 2024.

“Tetap, Prabowo punya kans, namun sejauh mana kita memahami cita rasa, selera perilaku pemilih yang kian bergeser. Kita harus mahfum dengan maunya dan senangnya voters,” kata Pangi, kepada rekan medi, saat dimintai tanggapannya terkait pengukuhan kembali Prabowo Subianto sebagai Ketum Gerindra dan proyeksi Pilpres 2024, Senin (17/8/2020).

Saat ini, kata Pangi, Gerindra memang sudah berada di lingkaran utama bangsa ini. “Kita sama-sama melihat bagaimana Jokowi yang merangkul Prabowo untuk menjadi Menteri Pertahanan. Kita juga sama-sama lihat Pak Jokowi sampai saat ini belum pernah melontarkan kritik ke Kemhan. Apalagi, saat KLB Gerindra, PDIP, Jokowi juga diberikan panggung. PDI-P dan Gerindra berpeluang untuk berkoalisi di 2024,” kata Pangi.

Ia mengatakan, jika masih ingin mencalonkan diri di Pilpres 2024, Prabowo harus menyiapkan strategi yang matang bila ingin terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024. Sebab, posisi Prabowo saat ini berbeda dengan posisi dua pemilu sebelumnya, dimana ia menjadi oposisi pemerintah. Bahkan, beberapa lembaga survei saat ini sudah mulai memunculkan sejumlah kandidat baru yang mungkin akan menjadi lawan tanding Prabowo bila kelak ia ingin mencalonkan diri.

Menurut Pangi, kandidat-kandidat baru itu dapat menjadi lawan tanding yang berat, bila pemerintahan saat ini tidak bekerja cukup baik. Mengingat, posisi Prabowo yang berada di dalam pemerintahan.

“Persoalannya begini, boleh jadi nanti di tengah jalan muncul calon potensial yang main di injury time, tak diduga-duga. Sementara ada capres fresh  dan punya energi baru, tren elektabilitasnya ada potensi untuk naik. Sementara elektabilitas Prabowo segitu-gitu aja, sudah mentok di situ,” ujarnya.

“Prabowo sudah kampanye tiga kali pilpres, elektabilitas yang sekarang walaupun di beberapa lembaga survei Prabowo nomor satu, namun nanti ada capres yang belum pernah kampanye, tokoh baru, narasi baru, elektabilitasnya bisa moncer dan mampu menyalip elektabilitas Prabowo. Elektabilitas jenuh,” katanya.

Ancaman

Pangi melanjutkan, seandainya Hambalang dan Teuku Umar duet pada 2024 maka bisa juga menjadi ancaman bagi partai papan tengah dan gurem.

“Potensi ada di 2024, Gerindra-PDIP berkoalisi. Artinya, partai papan tengah harus menyiapkan strategi lain. Ke depannya, harus ada calon presiden lain atau poros baru. Supaya makin demokratis. Lebih banyak pilihan menu kepada rakyat,” katanya.

Sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra yang digelar di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020), menetapkan kembali Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina partai tersebut.

Penetapan ini sekaligus menjadikan Prabowo sebagai pimpinan partai tersebut untuk periode kedua. Setelah sebelumnya partai ini dipimpin oleh Suhardi.

“Atas nama pimpinan sidang Kongres Luar Biasa, kami mengucapkan syukur Alhamdulillah dan memberikan syukur dan doa kepada Pak Prabowo Subianto untuk memimpin kami kembali selama lima tahun,” kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dalam video yang dibagikan ke jurnalis.

Prabowo awalnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina saat partai tersebut berdiri pada 2008. Namun pada 2014, Prabowo ditetapkan sebagai Ketua Umum untuk menggantikan Suhardi yang saat itu tutup usia. Sepak terjang Prabowo di Pemilu sebagai salah seorang deklarator, paling tidak sudah tiga kali Prabowo diusung Gerindra sebagai kandidat calon presiden maupun wakil presiden.

Pertama saat Pemilu 2009, Gerindra berkoalisi dengan PDI-P mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo namun kala itu pasangan tersebut kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Pada Pemilu 2014, Prabowo lebih memilih maju bersama Ketum PAN saat itu, Hatta Rajasa. Lagi-lagi, Prabowo harus mengakui keunggulan rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung PDI-P, PKB, Nasdem, dan Hanura.

Pada 2019. Prabowo yang berpasangan dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Salahudin Uno, harus kembali menelan kegetiran.

Terkait kontestasi Pilpres 2024, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, Prabowo akan menetapkan keputusan pencalonan presiden dalam waktu dekat.

Meski demikian, Muzani tidak menyebutkan secara pasti kapan keputusan itu akan diumumkan. Saat KLB Gerindra digelar sejumlah pimpinan DPD dan DPC Gerindra mendesak agar Prabowo kembali diusung pada Pilpres 2024 mendatang.

Meski demikian, KLB belum memutuskan sikap apakah nantinya Prabowo akan kembali diusung pada pilpres mendatang atau tidak.

“Pak Prabowo tadi di hadapan Kongres Luar Biasa mengatakan bahwa tentang hal tersebut akan diputuskan satu tahun atau satu setengah tahun sebelum pemilihan presiden,” kata Muzani.

Merujuk pernyataan ini, maka paling cepat Gerindra akan mengumumkan capres yang hendak diusung pada akhir 2022 atau awal 2023. (lk/*)