PDIP Masukkan Nama Sri Mulyani Dalam Bursa Calon Gubernur Jakarta

JurnalPatroliNews – Jakarta – Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani masuk dalam bursa bakal calon gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP untuk Pilkada Jakarta 2024

Menurut Gilbert Simanjuntak, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Baiklatda) Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta, nama Sri Mulyani masuk dalam daftar calon bersama dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Panglima TNI Jenderal (purnawirawan) Andika Perkasa, dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya.

“Ada Risma, Sri Mulyani, Andika Perkasa, dan Ady Wijaya,” kata Gilbert, Minggu (5/5/24).

Meskipun hanya empat nama yang dibahas secara internal dan publik, Gilbert menegaskan bahwa keputusan akhir akan diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat PDIP setelah melalui tahap penyaringan.

“Kita kasih nama beberapa ke DPP, kemudian ada skala prioritas. Tetapi walaupun nama itu dimunculkan, keputusan tetap di tangan DPP,” tambah Gilbert.

PDIP perlu menjalin koalisi dengan partai lain karena hanya memiliki 15 kursi dari syarat minimal 22 kursi DPRD DKI untuk mencalonkan gubernur. Namun, Gilbert mengatakan bahwa PDIP belum berkomunikasi dengan partai lain di tingkat DPD dan membuka komunikasi dengan semua partai tanpa preferensi tertentu.

“Semua partai kita buka komunikasi tentunya ya Jadi kita tidak ada partai tertentu yang kemudian jadi preferensi,” kata dia.

Kendati demikian, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa strategi pasca-pemilu, termasuk arah politik dan pilkada, akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional pada tanggal 26 Mei.

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24-26 April akan menetapkan target PDIP di Pilkada 2024 berdasarkan pemetaan politik.

“Di tingkat nasional kan kami juga kerja sama dengan PPP, Hanura, Perindo. Maka di tingkat kabupaten/kota dan provinsi juga membuka kerja sama sesuai dengan dinamika politik dan kultur politik yang ada,” ucap Hasto.

Hasto menambahkan bahwa PDIP telah sukses menempatkan kader-kader dari kalangan rakyat biasa menjadi pemimpin di tingkat kabupaten/kota dan provinsi melalui proses kaderisasi.

Komentar