Sementara itu, pihak keluarga korban telah bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak dan psikolog untuk memberikan pendampingan kepada korban. Hal ini dilakukan agar korban dapat pulih secara fisik dan mental dari trauma yang dialaminya.
“Kami berharap kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan orang tua untuk lebih waspada terhadap keamanan anak-anak, terutama remaja,” ujar perwakilan dari lembaga perlindungan anak yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya edukasi tentang keselamatan diri dan perlindungan anak di tengah masyarakat. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan setiap kejadian mencurigakan agar dapat dicegah sedini mungkin.
Hingga berita ini diturunkan, proses penyidikan masih berlangsung. Polisi juga tidak menutup kemungkinan adanya korban lain yang belum berani melapor. Masyarakat diharapkan dapat membantu dengan memberikan informasi yang relevan terkait kasus ini.
Komentar