JurnalPatroliNews – Jakarta,- Samuel F Silaen, seorang pengamat politik, melontarkan kritik tajam terhadap kepala negara yang dianggap menghamburkan uang rakyat dengan mengajak para influencer berkunjung ke Ibu Kota Negara (IKN) yang masih dipertanyakan manfaatnya.
“Seolah-olah tidak ada hal yang lebih urgent daripada mengajak jalan-jalan influencer,” ujar Silaen kepada redaksi JurnalPatroliNews, Rabu (31/7/24)
“Sistem pengelolaan negara yang amburadul dan ugal-ugalan seakan-akan tidak ada yang berani mengontrol atau mengawasi. Kok bisa-bisanya presiden cuma begitu kerjaannya?”
Silaen juga menyoroti masalah utang negara yang kian menumpuk demi memberikan keuntungan kepada kelompok tertentu. “Utang menumpuk demi memberikan keuntungan kepada kelompok tertentu yang mendapatkan proyek hasil dari utang tersebut. Lalu, untuk membayar utang itu, rakyat dipajaki dengan berbagai macam cara,” tambahnya.
Menurut Silaen, tindakan kepala negara yang lebih mementingkan jalan-jalan dan selfie dengan buzzer-buzzer adalah upaya untuk membius pengikut influencer.
“Kalau pengikut yang tak berpendidikan tentu langsung percaya, tapi orang terdidik tidak semudah itu langsung percaya,” ujarnya.
Silaen skeptis bahwa mengajak jalan-jalan influencer dapat membalikkan citra presiden yang sudah merosot. “Kalau jelek ya jelek aja, meskipun pakai artis Hollywood atau Bollywood sekalipun tidak ‘ngaruh’ dengan citra presiden Jokowi yang sudah terjun ke titik nadir. Apakah semudah itu rakyat waras bisa terhipnotis dan bilang ‘wow’?” cetusnya.
Silaen juga menyinggung bahwa para pengikut artis tersebut mungkin memiliki IQ yang tidak jauh berbeda dengan buzzer yang dikendalikan mesin. “Kecuali pengikut artis-artisnya tersebut memiliki IQ 11-12 alias beda-beda tipis dengan buzzer-buzzer robot yang dikelola atau dikendalikan mesin,” duganya.
Mengakhiri kritiknya, Silaen menyindir bahwa presiden Konoha ingin menjadi artis namun tidak kesampaian, tetapi beruntung bisa menjadi pejabat.
“Kalau di Hollywood, artis kepengen jadi Presiden atau pejabat, contohnya Ronald Reagan dan Arnold Schwarzenegger di negeri Paman Sam,” tuturnya.
“Mengupas lika-liku kehidupan pejabat di negeri Konoha yang ingin menjadi presiden sekaligus selebritis memang menarik, seperti ada ‘split personality’ dalam diri mereka. Bagaimana bisa fokus menjalankan tugas dan fungsi sebagai pejabat jika ingin melakoni dua peran sekaligus? Pasti akan berantakan karena kepercayaan publik sudah hilang,” tandas Silaen.
Komentar