Penunjukan Diaz Hendropriyono, Langkah Baru dalam Pengendalian Lingkungan Hidup Indonesia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan penunjukan Diaz Hendropriyono sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (Wamen LH/Waka BPLH) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Diaz akan mendampingi Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam menjalankan tugasnya di pemerintahan ini.

Sebelum menduduki jabatan ini, Diaz memiliki rekam jejak yang cukup panjang di bidang politik dan bisnis. Dia dikenal sebagai pendukung aktif Joko Widodo saat kampanye Pemilu Presiden 2014, yang kemudian membawanya menjadi Komisaris PT Telkomsel pada tahun 2015. Selain itu, Diaz juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden di era pemerintahan Joko Widodo.

Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, menetapkan percepatan pencapaian target pembangunan berkelanjutan dan emisi nol karbon sebagai salah satu prioritas utama. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita yang diusung oleh pemerintahan baru tersebut.

Diaz Hendropriyono telah lama dikenal sebagai figur yang vokal dalam isu-isu lingkungan, terutama terkait dampak gas rumah kaca terhadap perubahan iklim. Kepeduliannya pada isu ini mendorongnya untuk berkolaborasi dengan Deddy Corbuzier dalam pembuatan film dokumenter berjudul “Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?” yang dirilis pada Oktober 2024.

Film dokumenter ini mengangkat dokumentasi pekerjaan Diaz selama menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI. Melalui film ini, Diaz berusaha mengedukasi masyarakat tentang krisis iklim dan pentingnya menerapkan gaya hidup ramah lingkungan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kehidupan manusia. Film ini juga menampilkan berbagai EcoPreneurs dari seluruh Indonesia, yang inovasi produk ramah lingkungannya diharapkan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Dangerous Humans” awalnya adalah buku yang ditulis oleh Diaz pada tahun 2023. Deddy Corbuzier, yang juga terlibat dalam produksi film, merasa bahwa mengadaptasi buku ini menjadi film akan membuat pesan mengenai bahaya pemanasan global lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.

Film ini turut menyertakan diskusi panel dengan berbagai tokoh seperti Cazadira Fediva Tamzil dari Pijar Foundation dan Helga Angelina dari Green Rebel Foods, yang berbagi pandangan mereka tentang upaya mengurangi emisi dan pentingnya dukungan masyarakat dalam gerakan ini.

Komentar