Bukan Kerja Sama Biasa! Ini Alasan PHE Pilih Sinopec Kembangkan Teknologi CEOR

JurnalPatroliNews – Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Regional 3 Kalimantan bersama dengan Sinopec Energy Investment (HK) Holdings Limited, secara resmi menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk melakukan studi pengembangan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Lapangan Tanjung. Penandatanganan ini berlangsung di Lantai 15, PHE Tower, Jakarta.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi lapangan migas melalui penerapan teknologi CEOR yang dinilai efektif meningkatkan produksi dari lapangan tua. Lapangan Tanjung sendiri merupakan salah satu aset strategis yang dikelola Regional 3 Kalimantan. Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) merupakan metode lanjutan dalam proses peningkatan perolehan minyak (enhanced oil recovery) dengan cara menyuntikkan bahan kimia khusus ke dalam reservoir. Teknologi ini bekerja dengan menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air serta meningkatkan mobilitas minyak, sehingga memungkinkan lebih banyak minyak untuk mengalir ke sumur produksi. Metode ini terbukti efektif terutama di lapangan yang telah mengalami penurunan produksi signifikan.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Hulu Energi, Rachmat Hidajat, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. “Kami sangat antusias dapat memulai kolaborasi dengan Sinopec. Ini merupakan tonggak penting dalam upaya kami meningkatkan produksi migas nasional melalui penerapan teknologi EOR. Kami percaya bahwa perjanjian ini akan menjadi awal dari kemitraan yang saling menguntungkan,” ujar Rachmat. Ia juga menegaskan pentingnya efisiensi dan inovasi dalam menghadapi tantangan industri, khususnya di tengah fluktuasi harga minyak dunia.

Hal senada diungkapkan oleh VP Development and Drilling Regional 3, Reza Rinaldi Zein, yang menilai kerja sama ini sebagai bentuk kepercayaan dan refleksi hubungan yang semakin kuat antara kedua belah pihak. “Kolaborasi ini mencerminkan semangat bersama dalam mengembangkan potensi Lapangan Tanjung secara berkelanjutan. Kami berharap penerapan CEOR dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi nasional,” jelasnya.

Dari pihak Sinopec, Zhao Xuan, Sr. Executive Vice President of Sinopec International Energy Investment (HK), menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kerja sama ini. “Penandatanganan JSA ini merupakan milestone penting dalam kemitraan antara Sinopec dan Pertamina. Kami sangat menghargai keterbukaan tim Pertamina dalam mengeksplorasi pendekatan baru dan model bisnis yang inovatif demi keberhasilan proyek ini,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan dari kedua belah pihak, termasuk Toriq Abdat (VP Upstream Business Development), Giyatno (Senior Manager Subsurface Development PHE), Julfrinson Sinaga (General Manager Zone 9), dan Qin Shenggao Country Manager Sinopec.

Penandatanganan JSA ini menandai dimulainya tahap studi teknis bersama, yang akan mengevaluasi kelayakan implementasi teknologi CEOR di Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi PHE dalam mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030, sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah. Lapangan-lapangan mature seperti Tanjung memiliki potensi besar untuk dikembangkan kembali melalui teknologi lanjutan seperti CEOR, yang diharapkan dapat meningkatkan recovery factor dan mengurangi ketergantungan pada sumur baru.

Dengan adanya kolaborasi strategis ini, PHE terus menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mempertahankan produksi di tengah tantangan teknis dan ekonomi, tetapi juga mendorong inovasi demi kemandirian energi nasional dan keberlanjutan industri hulu migas Indonesia.

Komentar