Polda Sumut Gulung Jaringan Narkoba: Sita 191 Kg Sabu dan Tangkap 634 Tersangka dalam Dua Pekan

JurnalPatroliNews – Medan – Dalam operasi intensif yang berlangsung selama dua pekan terakhir, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika besar-besaran. Total 191 kilogram sabu, lebih dari 74 ribu butir ekstasi, serta ribuan kilogram ganja dan pil terlarang lainnya berhasil diamankan dari tangan pelaku.

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar menyita barang bukti, tetapi juga memutus mata rantai distribusi narkoba yang melalui jalur laut, darat, hingga wilayah perbatasan negara.

“Ini bukan hanya angka, ini tentang menghentikan arus masuk narkoba yang menyusup lewat berbagai jalur,” ungkapnya.

Rincian barang bukti disampaikan langsung oleh Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak. Selain sabu dan ekstasi, pihak kepolisian juga menyita 11,9 ton ganja, sekitar 1,77 kilogram kokain, dan 96 ribu butir pil happy five yang diduga kuat akan diedarkan ke tempat-tempat hiburan malam.

“Dari penyelidikan awal, ada indikasi kuat barang-barang ini disiapkan untuk pasar hiburan. Kami akan terus dalami,” ujar Calvijn.

Total ada 517 kasus yang berhasil diungkap dalam rentang waktu tersebut, dan dari penggerebekan itu, polisi telah menetapkan 634 orang sebagai tersangka.

“Kami tidak akan memberikan ruang bagi siapapun yang mencoba mengganggu atau menghambat proses penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba,” tegasnya.

Enam kasus besar di antaranya menjadi sorotan, termasuk dua kasus yang diungkap oleh tim Ditresnarkoba Polda Sumut sendiri, dua lainnya oleh Polrestabes Medan, serta masing-masing satu kasus dari Polres Deliserdang dan Polres Belawan.

“Kasus dari Polres Belawan jadi perhatian khusus kami karena memiliki pola peredaran yang unik dan melibatkan pihak luar daerah,” jelas Calvijn.

Operasi ini tidak hanya melibatkan jajaran kepolisian, tetapi juga mendapat dukungan dari Brimob, Kodim, hingga unsur TNI. Kolaborasi lintas institusi ini menjadi kunci dalam melumpuhkan jaringan narkoba yang mencoba bersembunyi di berbagai wilayah.

“Kamu mungkin bisa berlari, tapi kamu tidak akan bisa bersembunyi,” tutup Calvijn, mengirimkan pesan keras kepada para pelaku narkotika.

Komentar