Politik Itu Suci: Maruarar Sirait Tantang Hasto Kristiyanto Temukan Harun Masiku

Politik, secara asal kata (etimologis) berasal dari kata Yunani ‘politeia’ (dimana polis berarti negara dan teia berarti urusan) yang berarti urusan dalam kehidupan bersama, tata kehidupan bernegara.

Istilah atau diksi politik itu kotor cenderung saling menjatuhkan antar anak bangsa akhir-akhir ini kerap dipertontonkan para pelaku politik negeri ini. Dulu ada istilah ‘cebong’ versus ‘kampret’, sekarang ada ‘para penjilat’ dan ‘nenek lampir’ yang merujuk pada ketum parpol tertentu.

Fenomena seperti ini – seperti kata Hanta Yuda – merupakan contoh kompetisi demokrasi elektoral yang tidak produktif dan jauh dari narasi konstruktif. Padahal, pertarungan politik demokratis yang berkualitas juga mensyaratkan keadaban politik, baik dalam diksi maupun narasi di arena kompetisi.

Bahkan Romo Edy Kristianto bilang politik pun jika dihayati dan dijalankan dengan benar, bisa jadi tanda yang kelihatan dari hadirnya rahmat Allah yang tidak kelihatan. Jadi sakramen politik. Rahmat Allah itu hadir dalam bentuk kesejahteraan bersama, jika saja politik dihayati dan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama (bonum commune).

Kembali ke soal videonya Ara. Dalam video yang beredar itu, Ara mengindikasikan, ada keterlibatan “orang-orang besar” dibalik kasus Harun Masiku. Sampai dikatakannya, “Harun Masiku itu siapa sih kok bertahun-tahun nggak bisa ditangkap?”

Iya siapa sih Harun Masiku itu? Ini pertanyaan yang banyak mengundang spekulasi publik. Lama kelamaan spekulasinya jadi liar. Misalnya, apakah Harun Masiku itu salah seorang operator pencucian uang oknum partai? Apakah Harun Masiku sebetulnya terlibat perdagangan narkoba atau judi orang partai. Dan berbagai spekulasi liar lainnya, namanya spekulasi liar ya bebas-bebas saja orang menerkanya, bisa benar tapi bisa juga ngawur.

Supaya kasus Harun Masiku bisa tuntas, ajakan Ara kepada Hasto untuk sama-sama mencari dan menemukan Harun Masiku perlu direspon dengan semangat.

Ara sudah menyiapkan bonus delapan em! Bukan “cuma” delapan ratus juta lho.

Bandung, Jumat 29 November 2024
Andre Vincent Wenas, pemerhati masalah ekonomi dan politik.

Komentar