JurnalPatroliNews – Jakarta –Â TNI Angkatan Udara (AU) baru-baru ini mengadakan rapat selama tiga hari di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta, untuk membahas perkembangan pengadaan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) serta kesiapan infrastrukturnya.
Dalam rapat tersebut, setiap satuan tugas pengadaan TNI AU memaparkan update terkait pengadaan pesawat tempur Rafale, pesawat tanker MRTT, radar, upgrade atau overhaul Sukhoi 27/30, serta UCAV-4 dan UCAV ANKA.
“Untuk pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation, unit pertama dijadwalkan tiba di Indonesia pada tahun 2026. Sebanyak 42 unit pesawat tersebut dibeli oleh Kementerian Pertahanan untuk memperkuat TNI AU,” tulis @kemhanRI dalam akun Instagram resminya pada Selasa (18/06/2024).
Indonesia secara keseluruhan akan menerima 42 unit jet tempur Rafale. Kontrak pembelian paket ketiga yang mencakup 18 unit pesawat Rafale ditandatangani pada 8 Januari 2024. Total, Kementerian Pertahanan RI akan mendapatkan 42 unit pesawat tempur tersebut.
“Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini, Dassault Aviation sebagai produsen akan langsung memulai proses produksi 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia,” ujar Karo Humas Setjen Kemhan, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, dalam pernyataan resminya pada Selasa (9/1/2024) lalu.
Rafale merupakan pesawat tempur omnirole yang mampu menjalankan berbagai misi, mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, hingga serangan anti-kapal.
Pesawat ini juga memiliki keunggulan kompatibilitas dengan berbagai jenis persenjataan, seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA, rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu, serta meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu menembakkan 2500 peluru per menit.
Kontrak dengan Dassault Aviation dilaksanakan secara bertahap: dimulai dengan 6 unit pada September 2022, kemudian 18 unit pada Agustus, dan terakhir 18 unit pada 8 Januari 2024.
Secara keseluruhan, Indonesia akan menerima total 42 unit pesawat Rafale. Pengiriman unit pertama dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026.
“Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara,” demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan beberapa waktu lalu.
Komentar