JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah yang baru saja terbentuk di bawah kepemimpinan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tengah merencanakan proyek ambisius, yaitu pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall.
Hal ini diungkapkan Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Hashim menyatakan bahwa Prabowo sangat berharap proyek ini bisa segera dimulai.
Berdasarkan laporan Detikcom pada 1 September 2024, infrastruktur tersebut direncanakan akan membentang dari Jakarta hingga Gresik, Jawa Timur. Tujuan utama proyek ini adalah untuk melindungi wilayah pesisir utara Pulau Jawa yang kerap dilanda banjir setiap tahunnya.
“Pak Prabowo ingin membangun Tanggul Laut dari Jakarta sampai Gresik di Jawa Timur. Dan program ini tidak bisa dalam 5 tahun, mungkin tidak bisa dalam 10 tahun, mungkin harus baru bisa 20 tahun,” dalam acara APEC BAC Indonesia: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Pembangunan ini dinilai sangat mendesak mengingat permukaan air laut yang terus naik, sementara waktu pelaksanaan proyeknya diperkirakan memakan waktu cukup panjang. Inti dari proyek ini adalah untuk melindungi kawasan pesisir utara Pulau Jawa.
Hashim mengungkapkan bahwa konsep pembangunan tanggul laut ini sebenarnya telah diinisiasi oleh Bappenas pada tahun 1994 sebagai solusi untuk menyelamatkan pesisir utara Jakarta. Namun, menurut Prabowo, perlindungan ini harus diperluas hingga mencakup seluruh pesisir utara Pulau Jawa.
“Tapi ada apa, selama 10 tahun tidak ada kemajuan. Pak Prabowo ingin membangun Tanggul Laut Raksasa segera. Karena masalah yang dihadapi bukan hanya Jakarta saja, tapi seluruh pantai utara Pulau Jawa dengan mengancam tanah-tanah yang subur. Kita perkirakan bisa 40% sawah, lahan bisa tenggelam kalau kita tidak segera melindungi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hashim menambahkan bahwa proyek ini ke depannya akan melibatkan kemitraan antara pemerintah dan swasta, termasuk pihak asing.
“Dunia usaha swasta akan diundang untuk berpartisipasi. Mungkin teman-teman dari REI (Real Estat Indonesia) juga akan ikut serta. Pak Prabowo sudah menyampaikan bahwa pengembang dari Hong Kong, Korea, Singapura, Dubai, Abu Dhabi, bahkan Rusia, dipersilakan berinvestasi di Indonesia,” kata Hashim.
Komentar