KPB juga membangun Terminal Lawe-Lawe yang berfungsi sebagai area penerimaan, penyimpanan, dan distribusi minyak mentah ke kilang di Balikpapan. Proyek RDMP ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dari standar Euro II menjadi Euro V yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang untuk mengolah residu bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.
Area proyek RDMP Balikpapan seluas 80,64 hektar akan memperluas area kilang menjadi total 313,64 hektar, dengan tambahan lima unit revamping, 21 unit utilitas & offsite baru, serta 13 unit proses baru. Setelah beroperasi penuh, Kilang Balikpapan akan memproduksi berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin, solar, dan avtur, serta produk non-BBM lainnya seperti LPG, propylene, dan sulphur.
Produksi BBM jenis bensin akan meningkat menjadi 142 ribu bph dari sebelumnya 42 ribu bph, solar menjadi 156 ribu bph dari 125 ribu bph, dan avtur menjadi 41 ribu bph dari 30 ribu bph. Untuk produk non-BBM, LPG akan meningkat menjadi 384 ribu ton per tahun dari sebelumnya 48 ribu ton, propylene 225 ribu ton dari sebelumnya tidak ada, dan sulphur 58 ribu ton dari sebelumnya juga tidak ada.
Di area Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dibangun dua unit tangki minyak mentah dengan kapasitas masing-masing 1 juta barel, serta pipa unloading line berdiameter 52 inci yang menghubungkan Single Point Mooring (SPM) ke Lawe-Lawe.
Komentar