Enam Sandera Israel Tewas, Rakyat Ngamuk dan Tuntut Aksi Pemerintah!


JurnalPatroliNews – Israel – Kabar kematian enam sandera di Jalur Gaza kembali memantik kemarahan rakyat Israel yang telah kecewa dengan kebijakan pemerintah selama perang. 

Mengutip laporan dari Al Mayadeen pada Senin (2/9), sekitar 280.000 warga turun ke jalan-jalan di Tel Aviv dan al-Quds yang diduduki, memulai aksi unjuk rasa sejak Minggu sore (1/9) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Para demonstran mendesak pemerintah Israel agar mundur dari posisi mereka di Koridor Philadelphia dan Koridor Nitzanim, serta kembali ke meja perundingan yang bisa saja menyelamatkan nyawa para sandera yang masih ada di Gaza.

Mereka berpendapat bahwa operasi militer yang terus berlanjut telah menyebabkan kematian banyak tawanan.

Kepala Mossad, David Barnea, mengatakan bahwa memulangkan keluarga-keluarga Gaza ke wilayah utara lebih rumit daripada masalah Koridor Philadelphia.

“Pandangan pribadi saya adalah lebih baik kita mundur dari Philadelphia dan Netzarim untuk menyelamatkan para sandera; kedua rute ini tidak memiliki nilai operasional yang signifikan,” ujarnya dengan tegas.

Dikabarkan bahwa polisi Israel terus berupaya membubarkan para demonstran, tetapi jumlah mereka justru semakin banyak hingga hari ini. Bahkan ada seruan untuk melakukan aksi mogok kerja.

Pemogokan ini diperkirakan akan mempengaruhi transportasi darat, laut, udara, serta sektor publik, sekolah, dan lainnya.

Ketua Serikat Buruh Israel, bersama dengan keluarga para sandera, mengumumkan bahwa Bandara Ben Gurion akan berhenti beroperasi mulai pukul 08.00 pagi pada hari Senin (2/9).

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, meminta dukungan dari serikat buruh, pengusaha, dan otoritas lokal di wilayah pendudukan Israel untuk menghentikan aktivitas ekonomi.

Komentar