JurnalPatroliNews – Jakarta – Rencana pelatihan bagi dokter umum agar dapat menangani persalinan hingga operasi caesar di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menuai perhatian serius dari DPR. Anggota Komisi IX, Netty Prasetiyani, mengingatkan agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak gegabah dalam melaksanakan kebijakan tersebut.
Menurut Netty, kendati gagasan itu lahir dari kepedulian terhadap minimnya layanan medis di daerah terpencil, aspek keselamatan pasien serta standar kompetensi profesi kedokteran tetap harus dijadikan prioritas utama.
“Menangani persalinan, terutama yang membutuhkan tindakan bedah, bukanlah hal sepele. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn) melalui proses pendidikan dan pelatihan yang panjang dan mendalam. Memberikan pelatihan singkat kepada dokter umum tidak bisa menjadi solusi instan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/5).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan wacana pelatihan ini sebagai bagian dari upaya menurunkan angka kematian ibu di daerah 3T akibat minimnya tenaga dokter spesialis.
Menanggapi hal itu, Netty menilai solusi jangka panjang lebih tepat daripada pendekatan sementara yang bisa mengancam keselamatan jiwa. Ia mengusulkan langkah-langkah strategis seperti:
- Distribusi dokter spesialis kandungan yang lebih merata,
- Peningkatan jumlah beasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis daerah,
- Perbaikan fasilitas dan insentif kerja tenaga medis di wilayah terpencil,
- Penguatan sistem rujukan serta sarana transportasi medis.
“Kalaupun pelatihan tetap dilakukan, harus ada batasan tugas yang ketat, sistem pengawasan yang jelas, serta regulasi yang transparan dan bertanggung jawab. Jangan sampai niat baik untuk pemerataan layanan justru berisiko tinggi bagi nyawa ibu dan bayi,” tegas Netty.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa program pelatihan dokter umum untuk menangani tindakan caesar tersebut masih dalam tahap pembahasan awal.
“Itu baru sebatas wacana. Belum ada keputusan final. Masih dalam proses diskusi dengan kolegium,” ujar Dante.
Komentar