JurnalPatroliNews – Jakarta – Jelang akhir masa pemerintahannya pada Oktober 2024, Presiden Joko Widodo telah melakukan reshuffle kabinet besar-besaran.
Langkah ini melibatkan pelantikan beberapa pejabat kunci, termasuk Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
Reshuffle ini juga mencakup Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Angga Raka, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar.
Kalangan pengusaha menyambut langkah reshuffle ini dengan pandangan positif. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai bahwa tindakan Jokowi merupakan langkah strategis untuk memuluskan proses transisi pemerintahan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto. Menurut Shinta, keputusan ini adalah hak prerogatif presiden yang melihat perlunya transisi yang baik dan lancar.
Dalam kesempatan terpisah, Shinta memastikan bahwa kalangan pengusaha akan mendukung kebijakan reshuffle ini. Dia menegaskan dukungannya terhadap Rosan Roeslani, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan dinilai memahami permasalahan yang menghambat investasi di Indonesia. “Rosan sudah terbukti dalam berbagai posisi, seperti Ketua Umum Kadin dan Dubes AS, yang membuatnya tahu betul tentang isu investasi,” ujar Shinta.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga memberikan dukungan resmi terhadap reshuffle ini. Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyebut reshuffle ini sebagai langkah penting untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan efektif.
Kadin menekankan pentingnya stabilitas transisi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan investor.
“Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting untuk menghadapi tantangan global dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan,” kata Arsjad Rasjid. Ia juga menekankan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan reshuffle ini, diharapkan proses transisi pemerintahan dapat berjalan lancar, mendukung stabilitas ekonomi, dan memastikan kesinambungan kebijakan yang menguntungkan bagi dunia usaha dan investasi di Indonesia.
Komentar