Pihaknya juga mengimbau para pekerja untuk tetap tenang dan menyerahkan proses penyelesaian kepada Satgas. “Kami memastikan pemerintah daerah akan terus mencari solusi terbaik agar dampak sosial-ekonomi dari penutupan pabrik ini bisa diminimalkan,” ujar Asep.
Penyebab Pailit: Persaingan dengan Produk China
PT Danbi International dikenal sebagai produsen bulu mata palsu untuk pasar ekspor. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan mengalami kesulitan bersaing di pasar global, terutama menghadapi tekanan dari produk asal China.
“Stok mereka menumpuk dan tidak bisa terjual. Produk mereka mayoritas diekspor, tetapi kalah bersaing dengan produk China, terutama di pasar Amerika Serikat dan Eropa,” ungkap Asep.
Ia berharap ada dukungan dari atase perdagangan Indonesia agar produk-produk ekspor lokal bisa kembali bersaing di pasar internasional.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh PT Danbi International, Novianti, mengatakan bahwa hingga kini pihak perusahaan belum memberikan penjelasan resmi terkait nasib para buruh.
“Belum ada kejelasan sama sekali dari perusahaan tentang bagaimana kelanjutan status para pekerja,” ujarnya.
Saat ini, ribuan buruh masih menunggu kepastian, berharap ada jalan keluar terbaik atas situasi sulit yang mereka hadapi menjelang Ramadan.
Komentar