Soal Ekspor Silika, Awas! Aksi Jokowi Ini Bisa Untungkan Negara Tetangga RI

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mewacanakan akan menyetop keran ekspor pasir kuarsa atau silika. Hal itu mengingat terdapat nilai tambah yang besar ketika pasir kuarsa ini bisa dihilirisasikan.

Hanya saja, aksi pemerintahan Jokowi ini justru akan menguntungkan negara-negara tetangga Indonesia yakni Malaysia dan Filipina. Pasalnya, pasar ekspor dari Indonesia akan diambil dari kedua negara itu, mengingat Indonesia sendiri belum bisa banyak menyerap di dalam negeri.

Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) mengatakan rencana pelarangan ekspor pasir kuarsa di Indonesia justru akan menguntungkan negara tetangga Indonesia yakni Malaysia dan Filipina.

Advisory Boarding HIPKI, Rezki Syahrir menilai jika Indonesia terburu-buru dalam melakukan pelarangan ekspor maka bisa jadi negara lain yang justru menikmati keuntungannya.

“Kalau dilakuan larangan ekspor, menurut saya yang akan menikmati hasilnya itu luar negeri, Malaysia dan Filipina, karena kita belum siap nyerap,” jelas Rezki kepada rekan media, dikutip Rabu (9/8/2023).

Adapun, Rezki juga mengatakan sejak awal tahun 2020 yang mana tahun itu juga menjadi awal pasir kuarsa diekspor ke luar negeri dikatakan sebanyak hampir 100% diekspor ke 1 negara saja yakni China.

“Jadi memang sejauh ini, ekspor Indonesia hampir 100% ke China, pasir kuarsa. Tapi yang perlu diingat Indonesia baru mulai ekspor (pasir kuarsa) awal 2020, sekarang masuk ke tahun 3. Kita nggak ada aturan ekspor,” ungkapnya.

Indonesia diklaim menggeser posisi ekspor 3 negara perihal ekspor ke China yakni Australia, Kamboja, dan Pakistan.

“Setelah kita buka keran ekspor, yang serap China. Sebelum 2020, China impor banyak tapi tidak dari Indonesia, dari Australia, Kamboja, dan Pakistan. Setelah Indonesia masuk pasar ekspor, Indonesia sedikit menggeser Australia, Kamboja, dan Pakistan,” bebernya.

Selain, dia mengungkapkan saat ini memang Indonesia tidak memanfaatkan pasir kuarsa hanya untuk diekspor melainkan sudah dimanfaatkan dalam negeri untuk industri semen dan bata.

Rezki menyebutkan proporsi pemanfaatan pasir kuarsa dalam negeri sebesar 80%, sedangkan, 20% sisanya diekspor. “Proporsi hari ini domestik saya sampaikan kita buka proporsinya 20% banding 80%. 80% domestik, 20% ekspor,” tambahnya.

Komentar