Tiga Capres Soal Pasar Modal RI, Beda Strategi Anies – Ganjar dan Prabowo

  1. Strategi Prabowo dan Gibran
    Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Panji Irawan, menekankan Prabowo bermimpi semua rakyat Indonesia mempunyai pekerjaan yang layak, kebutuhan pokok terpenuhi, petani tersenyum karena harga jual produk mereka bagus, guru tekun mencerdaskan bangsa, bank hidupnya dijamin pemerintah, semua pasien mendapatkan pelayanan bagus di rumah sakit, semua anak-anak bisa sekolah dan menuntut ilmu dengan lancar. 
    “Ini pondasi yang akan kita gunakan bahwasanya dengan GDP (produk domestik bruto) US$ 1,4 triliun, pendapatan per kapita US$ 4.580 per orang per tahun, jumlah penduduk miskin di bawah 10 persen, neraca dagang surplus US$ 54,4 miliar, cadangan devisa US$ 137 miliar, pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, inflasi 3,3 persen, utang 38 persen,” tutur Panji. 
    Menurut Panji, pasangan Prabowo dan Gibran akan memberikan keberlanjutan. Dilansir dari dokumen yang dipresentasikan Panji, Prabowo dan Gibran akan menggencarkan literasi keuangan.
    “From saving society to investing society melalui sosialisasi & literasi massive, anak muda menjadi investor di pasar modal,” bunyi salah satu poin dalam dokumen itu.
    Selain itu, Prabowo dan Gibran menargetkan dana pensiun karyawan atau Employee Provident Fund (EPF) tumbuh menjadi investor di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keduanya juga menargetkan kapitalisasi pasar modal mencapai 80 persen dari GDP, memperkuat pengawasan Otoritas sebagai best practice pasar modal, serta mendorong perusahaan kecil, menengah maupun syariah untuk masuk ke bursa.

Komentar