Wanti-wanti Panglima TNI soal Provokasi dan Habib Rizieq yang Teriak ‘Kurang Ajar’

JurnalPatroliNews – Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bicara soal provokasi berbungkus isu identitas yang bisa mengancam persatuan. Pesan Hadi muncul usai ada peristiwa prajurit TNI yang mendukung Habib Rizeq.

Seiring dengan kepulangan Imam Besar FPI itu ke Indonesia pada 10 November pekan lalu, muncul video viral prajurit yang menunjukkan simpatinya kepada Rizieq. Ada dua kasus yang muncul.

Pertama, kasus Kopda Asyari dari TNI AD. Dalam video viral 17 detik, dia duduk di belakang truk, merekam video, dan menyampaikan bahwa dia bersama Rizieq.

“On the way bandara, persiapan pengamanan imam besar Habib Rizieq Syihab. Kami bersamamu, imam besar Habib Rizieq Syihab. Takbir, Allahuakbar!”

Akibat perbuatannya, Kopda Asyari mendapat sanksi administrai dan ditahan 14 hari.

Kedua, kasus Serka BDS yang diperiksa POM TNI AU gara-gara menyanyikan lagu penyambutan untuk Rizieq. Terekam dalam video 24 detik, dia mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) TNI dengan topi biru khas TNI AU. Dia bernyanyi lagu keagamaan dan memodifikasi liriknya dengan kalimat penyambutan terhadap kepulangan Rizieq.

“Marhaban pemimpin FPI, Allah… Allah…. Disambut prajurit TNI, Allah… Allah…. Marhaban ahlan wa sahlan, Marhaban Habib Rizieq Syihab. Takbir, Allahu Akbar!” demikian syair lagu yang dinyanyikan Serka BDS. Di akhir videonya, Serka BDS berpose salam komando.

Sabtu (14/11) kemarin, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Fajar Adriyanto menyatkaan Serka BDS akan ditahan dan dikenai sanksi serta pembinaan dan peringatan dari komandannya.

Rizieq bicara ‘kurang ajar’

Sejuruh kemudian, Rizieq berkomentar soal adanya prajurit TNI yang kena sanksi gara-gara menyambut kepulangannya. Dia membandingkan perlakuan aparat negara terhadap TNI itu dengan perlakuan terhadap pengusaha Dato Sri Tahir.

“Ada prajurit TNI. Takbir. Waktu saya pulang, (dia) buat rekaman menyambut saya datang. Betul, bagus? Eh, ditangkap, diborgol, dipenjara,” ucap Rizieq dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, disiarkan lewat kanal YouTube FrontTV, Sabtu (14/11) malam jelang pergantian hari.

Rizieq memang tidak menyebut spesifik kasus yang mana yang dia rujuk. Namun dia telah menyebut bahwa sikap TNI terhadap prajurit pendukung dirinya tidaklah baik.

“Saudara. Kenapa ada prajurit TNI sekadar ucapkan selamat datang, kok harus ditahan. Kurang ajar,” ucap Rizieq.

Wanti-wanti Panglima TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mewanti-wanti semua pihak agar menjaga persatuan dan kesatuan. Dia merasa saat ini ada yang memprovokasi dengan menggunakan isu identitas.

“Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional,” ujar Hadi pada Sabtu (14/11) lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom dari pihak TNI pada Minggu (15/11) pukul 00.17 WIB dini hari.

“Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas,” sambungnya.

Hadi menuturkan, prajurit TNI merupakan alat utama pertahanan negara. Dimana prajurit TNI bertugas melindungi bangsa. Oleh sebab itu, dia menuturkan tidak boleh ada musuh yang dibiarkan. Terlebih musuh tersebut dianggap berupaya melakukan ancaman terhadap bangsa Indonesia.

“Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia,” pungkas Hadi.

(dtk)

Komentar