JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyoroti pentingnya peran susu dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan cerdas. Dalam peringatan Hari Susu Nusantara 2025, Zulhas menekankan bahwa susu termasuk dalam komponen utama strategi pangan nasional, khususnya sebagai sumber protein berkualitas.
“Salah satu fokus utama Presiden Prabowo dalam agenda ketahanan pangan adalah penyediaan karbohidrat dan protein, dan susu berada dalam posisi kunci sebagai penopang gizi anak-anak Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Minggu.
Menurut Zulhas, isu kekurangan gizi bukan hanya beban pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua pihak baik masyarakat, sektor swasta, maupun pelaku industri susu nasional. Ia menambahkan, Presiden berkomitmen untuk menghapus angka kekurangan gizi di Indonesia karena dampaknya bisa menurunkan kualitas SDM bangsa.
“Presiden tak ingin ada satu pun rakyat kita yang kurang gizi. Kalau gizinya kurang, maka potensi intelektual dan fisik generasi muda bisa terhambat, apalagi di tengah persaingan global yang semakin sengit,” katanya.
Ia mencontohkan keberhasilan negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok dan Korea Selatan, yang menurutnya mampu melejit secara ekonomi dan sosial setelah melakukan perbaikan besar-besaran dalam sektor gizi, salah satunya dengan mendorong konsumsi susu dan produk turunannya secara luas.
Mengulas pengalamannya di era 1980-an, Zulhas mengatakan bahwa generasi muda Indonesia dulunya tidak kalah dari negara-negara Asia lainnya secara fisik. Namun kini, banyak negara tetangga sudah jauh melampaui karena memiliki program pangan dan gizi yang lebih optimal.
“Dulu kalau ketemu anak muda Korea Selatan atau China, posturnya hampir sama dengan kita. Tapi sekarang? Di Seoul, Beijing, bahkan Vietnam, anak mudanya sudah tinggi-tinggi, sehat, dan kuat. Itu karena perhatian serius mereka terhadap makanan bergizi, termasuk susu,” jelasnya.
Zulhas pun mendorong peningkatan konsumsi susu sebagai bagian dari investasi jangka panjang bangsa. Ia menyebutkan, tidak mungkin sebuah negara bisa berkembang menjadi negara besar jika persoalan dasarnya seperti asupan gizi belum ditangani secara serius.
“Kita sedang membangun pondasi yang kokoh. Dan pondasi itu adalah pangan yang cukup, bergizi, dan merata,” tambahnya.
Acara Hari Susu Nusantara tahun ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, serta Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean. Para perwakilan dari berbagai kementerian, BUMN, dan pelaku usaha sektor pangan pun turut hadir dalam peringatan tersebut.
Komentar