Hasto Kristianto dan Harun Masiku “Uncovered” Segera Tayang?

Oleh: Andre Vincent Wenas

Strategi “detachment” yang sedang dilakukan Pramono Anung sebetulnya efektif. Tapi jadi porak poranda karena dua faktor. Pertama karena “merekrut Anies Baswedan” sebagai endorser-nya, dan kedua akibat kesembronoan sekjen partainya sendiri, Hasto Kristiyanto, yang kemarin kembali menyerang Jokowi di Studio Podcast “Akbar Faisal Uncovered”. Ini parah.

Pertama, segmen pemilih yang disebut “Anak Abah” atau die-hard-nya Anies, seperti kata Muhammad Qodari, sebetulnya sudah ada diantara calon pemilih Pramono-Rano. Jadi tak perlu lagi menyodorkan Anies kemuka hadirin. Overkill. Ini berisiko bagi eksistensi kubu Pramono-Rano yang awalnya dipersepsi sebagai kubu nasionalis. Katakanlah segmen minoritas dan rasional yang sudah ada disana jadi gusar.

Tadinya kedua segmen ini simpati dengan Pramono Anung yang depersepsi dekat dengan Jokowi tatkala ia jadi Sekretaris Kabinet. Pramono pun sadar akan hal ini, maka ia sengaja melakukan strategi “detachment” tadi. Melepaskan keterikatannya dengan “beban politik” yang ada, apa pun itu.

Gong-nya terjadi kemarin, dan tidak tanggung-tanggung gong itu dihajar sekeras-kerasnya, duueenngg…. Hasto Kristiyanto melepas fitnah dan tuduhan kepada Jokowi yang katanya telah meng-kriminalisasi Anies. Dan lanjutnya, ada info A1 bahwa ia akan ditersangkakan.

Rupanya cerita Harun Masiku belum selesai. Hanya mendengar info yang – menurut keyakinan Connie – bersifat A1 dan diperolah dari Polisi Merah Putih alias Mr.X (identitas dirahasiakan).

Rupanya – menurut Hasto dan Connie – ada Polisi Merah Putih (yaitu oknum polisi yang berpihak pada kepentingan mereka) dan polisi Parcok (Partai Cokelat) dibawah komando Jenderal Listyo Sigit. Ini modelling versi Hasto dan Connie tentunya.

Komentar