AS Akan Menjatuhkan Sanksi Baru Pada Iran Setiap Minggu Sampai Pelantikan Biden

Jurnalpatrolinews – Virginia : Pemerintahan Trump akan menjatuhkan sanksi baru pada Iran setiap minggu selama sepuluh minggu menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari, Axios melaporkan pada hari Minggu, mengutip sumber-sumber Israel.

Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Iran dan Venezuela Elliott Abrams berada di Israel untuk membahas rencana sanksi, menurut laporan Axios. Abrams bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat pada hari Minggu dan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi pada hari Senin.

Abrams dilaporkan mengumumkan sanksi mingguan baru dalam rapat tertutup baru-baru ini, kata Axios.

Menurut laporan itu, pemerintahan Trump yakin sanksi-sanksi ini akan meningkatkan tekanan pada Teheran dan mempersulit pemerintahan Biden untuk kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015, yang ditinggalkan Trump pada 2018. Sejak itu, pemerintahan Trump telah memberlakukan sanksi yang menghancurkan terhadap Islam. Republik.

Biden, yang merupakan wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama ketika kesepakatan nuklir tercapai, telah berjanji untuk bergabung kembali dengan perjanjian tersebut jika Iran kembali untuk mematuhi persyaratannya.

Sanksi terkait dengan rudal, proxy, pelanggaran

Sanksi yang direncanakan pemerintahan Trump terkait dengan program rudal balistik Iran, dukungan untuk kelompok proksi di wilayah tersebut, dan pelanggaran hak asasi manusia, menurut laporan itu.

Abrams juga akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk membahas rencana sanksi tersebut, menurut Axios.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan pada hari Minggu bahwa AS harus “bertobat” dan menghentikan “perang ekonomi” terhadap Iran, mengacu pada sanksi.

Sementara Teheran mengakui perbedaan “jelas” antara Biden dan Trump, “kami menunggu langkah-langkah praktis,” tambah Khatibzadeh.

Pada hari Sabtu, wakil presiden pertama Iran Eshaq Jahangiri tweeted bahwa Teheran berharap untuk melihat perubahan dalam kebijakan “destruktif” Washington di bawah pemerintahan Biden.

Komentar